TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar meminta maaf atas adanya kejadian kekerasan yang dilakukan brigadir NP pada seorang mahasiswa berinisial MFA (20), saat aksi demo di depan Kantor Bupati, Rabu (13/10/2021).
"Tentu sangat menyesal dan kami pun sudah memohon maaf," katanya, Kamis, (14/10/2021).
Pihaknya juga turut memantau kondisi kesehatan MFA melalui koordinasi dengan Polres Kota Tangerang.
"Kemaren kan saya dari awal sudah koordinasi dengan pihak Polres Kota Tangerang, termasuk info kesehatan, dan lain-lain. Jadi sekarang ini, kita serahkan dulu ke polisi termasuk hari ini soal kesehatannya, nanti biar diproses," ujarnya.
Ia juga menyebutkan, bila hubungannya ataupun pihak Pemerintah Kabupaten Tangerang dengan mahasiswa sejauh ini sangat baik.
Bahkan, sebelum kericuhan yang terjadi pada Rabu, (13/10/2021) itu, pihaknya telah menerima perwakilan mahasiswa dengan agenda penyampaian aspirasi.
"Kalau untuk saya jalur komunikasi diskusi selalu terbuka, gak ada masalah bahkan hari senin kita terima perwakilan mahasiswa juga aspirasi maupin diskusi sangat terbuka di Kabupaten Tangerang," ungkapnya.
Sebelumnya, terkait kasus kekerasan yang dilakukan oleh brigradi NP terhadap mahasiswa Tangerang Muhammad Faris (20), Kapolda Banten, Irjen Pol Rudy Heriyanto juga sudah terlebih dahulu menyampaikan permintaan maaf.
Dimana tindak kekerasan itu terjadi saat pengamanan aksi unjuk rasa di Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang, Tigaraksa, dalam rangkaian HUT Kabupaten Tangerang, Rabu, (13/10/2021).
Permohonan maaf itu pun disampaikan oleh Kapolres Kota Tangerang, Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro.
"Pengamanan aksi unras yang, pertama Kapolda Banten meminta maaf dan saya sebagai Kapolresta Tangerang minta maaf kepada saudara MFA yang mengalami tindakan kekerasan oleh oknum pengamanan aksi unras didepan gedung Pemkab Tangerang," katanya.
Tidak hanya itu, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar pun turut mengucapkan permohonan maafnya dan menyesalkan tindakan kekerasan yang terjadi saat aksi unjuk rasa.
"Terkait video viral yang beredar ditengah masyarakat, tentang penanganan aksi unjuk rasa yang terjadi di depan kantor Pemkab Tangerang siang tadi, saya menyatakan permohonan maaf dan perihatin atas terjadinya peristiwa tersebut," ujarnya.
Ia juga menyerahkan kejadian itu kepada pihak yang berwewenang untuk bjs menyelesaikannya secara aturan dan hukum yang berlaku.
"Kita serahkan ke pihak berwenang, dan saya harap peristiwa tersebut tidak terulang lagi," tuntasnya.
Atas hal itu, Ketua Umum PKC PMII Provinsi Banten, A. Solahuddin mengapresiasi langkah Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto yang langsung menemui M Faris Amrullah (21) dan orang tuanya untuk meminta maaf atas tindakan represif oknum anggota Polresta Tangerang.
Kapolda juga menyampaikan akan menindak tegas oknum Polres Kota Tangerang, Brigadir NP yang menyalahi prosedur pengamanan saat aksi unjuk rasa yang dilakukan aktivis Himpunan Mahasiswa Tangerang (Himata) di Pemkab Tangerang, Rabu (13/10/2021) kemarin.
"Kami apresiasi atas langkah Kapolda Banten yang cepat dan tanggap dalam menuntaskan persoalan," ungkap Solahuddin dalam keterangan yang diterima Poskota.co.id, Kamis (14/10/2021).
Menurut Solahuddin, langkah cepat Kapolda meminta maaf kepada korban menandakan bahwa irjen Rudy Heriyanto merupakan pimpinan yang santun dan patut dijadikan tauladan.
Bukan hanya meminta maaf, Irjen Rudy juga bertanggung jawab untuk pemulihan kesehatan korban dan akan menindak tegas Brigadir NP yang menyalahi aturan.
"Langkah Pak Kapolda santun dan berwibawa, ini hal baik buat pak Kapolda sebagai pimpinan di institusi kepolisian Banten," imbuhnya.
Solahuddin berharap, di semua institusi kepolisian harus memperhatikan SOP dalam melakukan pengamanan aksi, jangan sampai ada lagi tindakan refresif yang dilakukan oknum kepolisian.
"Kepolisian sejatinya adalah pengayom, pelayan dan pelindung yang menjamin ketertiban dan keamanan bagi masyarakat," tandasnya. (Kontributor Tangerang / Veronica Prasetio)