JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Bentrok suporter Hungaria dengan polisi mewarnai laga Inggris vs Hungaria saat pertemuan untuk Kualifikasi Piala Dunia 2022, di Stadion Wembley, Selasa malam waktu setempat.
Sejumlah suporter Timnas Hungaria mencemooh ketika para pemain Inggris menunduk sebelum kick-off. Ini pertanda penolakan terhadap rasialis.
Tapi, apa yang terjadi kemudian suporter Hungaria bentrok dengan Polisi yang saat itu menertibkan ulah mereka saat tahap pembukaan pertandingan.
Satu penangkapan dilakukan karena 'pelanggaran ketertiban umum yang diperburuk secara rasial. Sikap rasialis masih mengiringi, terjadi di luar stadion terhadap pelayan di sana.
Suara rasialis terhadap pemain Inggris sudah terjadi saat laga leg pertama di Hungaria. Kali ini ejekan bisa terdengar saat para pemain Inggris berlutut untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap perang melawan rasisme sebelum kick-off.
Bentrokan kemudian pecah di bagian suporter tim yang tandang, dan polisi menggunakan pentungan dalam upaya untuk mengendalikan kerumunan sebelum tampak dipaksa masuk ke lapangan.
Metropolitan Police Events mentweet: "Tak lama setelah dimulainya pertandingan malam ini di Wembley, petugas memasuki tribun untuk menangkap seorang penonton karena pelanggaran ketertiban umum yang diperburuk secara rasial menyusul komentar yang dibuat terhadap seorang pelayan.
"Saat petugas melakukan penangkapan, terjadi kekacauan kecil yang melibatkan penonton lain. Ketertiban segera dipulihkan dan tidak ada insiden lebih lanjut pada tahap ini."
Sebuah pernyataan FA berbunyi: "Kami mengetahui insiden di bagian suporter tim tandang selama kualifikasi Piala Dunia FIFA 2022 malam ini di Stadion Wembley." "Kami akan menyelidiki dan akan melaporkan insiden tersebut ke FIFA."
John Stones mencetak gol Inggris dalam hasil imbang 1-1 dan berkata setelah pertandingan: "Saya tidak melihat insiden apa pun."
"Tetapi jika mereka menunjukkan tanda-tanda seperti itu pada apa yang kami yakini sebagai tim, sebagai bangsa, saya tidak punya hal baik untuk dikatakan tentang mereka sebagai pendukung, mereka sebagai manusia," kata John Stones.
“Kami menghormati semua orang dan merasa kami memiliki platform yang luar biasa untuk menyuarakan kata-kata kami dan itulah yang kami lakukan sebelum pertandingan. Kami berdiri kuat bersama sebagai sebuah tim."
Peter Smith dari Sky Sports, di Wembley, mengatakan: "Seseorang di bagian Hungaria mengangkat spanduk anti-mengambil lutut saat para pemain membuat gerakan simbolis itu. Sebaliknya, pendukung Inggris memuji aksi para pemain.
Pertemuan bulan lalu antara kedua belah pihak di Budapest dirusak oleh pelecehan rasis yang ditujukan kepada duo Inggris Raheem Sterling dan Jude Bellingham.
FIFA memerintahkan Hungaria untuk memainkan dua pertandingan kompetisi kandang FIFA secara tertutup, salah satunya diskors selama dua tahun, menyusul perilaku rasis para pendukung mereka. (*)