BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Antisipasi adanya gelombang III Covid-19 di Wilayah Kota Bekasi.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Bekasi, Ellya Niken Prastiwi megatakan penting nya untuk semua elemen bersinergi.
Hal itu ia ungkapkan bahwa gelombang I dan II merupakan pelajaran berharga yang dilalui masyarakat di wilayah Kota Bekasi.
"Antisipasi IDI dalam gelombang ketiga masih hampir sama seperti yang dilalukan IDI ketika gelombang 1 dan 2. Jadi secara umum kami tetap akan bersinergi dengan Pemerintah Kota," tutur Niken, Rabu (13/10/2021).
Dikatakannya, sejak gelombang kedua terjadi, baik IDI Kota Bekasi dan Pemerintah Kota Bekasi berkomitmen untuk dapat menanggulangi adanya pandemi Covid-19.
Terlebih satgas Covid-19 dipegang langsung oleh Wali Kota Bekasi (Rahmat Effendi).
Disebutkannya bahwa dari 50 rumah sakit yang ada di Kota Bekasi, 48 diantarnya merupakan tenaga kesehatan yang dimiliki oleh anggota IDI.
"Bahkan Pemerintah Kota membebankan semua untuk allout, Untuk menghadapi gelombang ketiga. Selain itu hampir 50 rumah sakit di Kota Bekasi semuanya pemberi pelayanan adalah anggota kami," sambungnya.
Selanjutnya tak hanya di Kota Bekasi, rumah sakit rujukan Covid-19 pemerintah secara nasional, megalami kenaikan Bed Occupancy Rate (BOR) dalam gelombang ke II.
Namun Niken tetap yakin Pemerintah Kota Bekasi dapat mengendalikan dan mengantisipasi hal tersebut.
"Dan pemerintah Kota Bekasi saya yakin, dapat pelajaran dan saya yakin temen temen sejawat yang berada di rumah sakit swasta terus berkoordinasi untuk antisipasi gelombang ke III," ujarnya.
Untuk mengantisipasi datangnya gelombang ke III tersebut, IDI Kota Bekasi dan Pemerintah Kota Bekasi, terus mendorong warga untuk ikut vaksin agar tercapai kekebalan imunitas.
Hal tersebut tak lepas dengan adanya jajaran Polres Metro Bekasi dan Kodim 0507 Bekasi yang turut serta berjibaku dalam membantu masyarakat kota Bekasi untuk vaksin.
"Itu yang kita kerjakan. Sebagai strategi menghadapi gelombang ke III. Kami juga terus melakukan sampai jemput ke rumah untuk vaksin sampai angka 80 persen," pungkasnya. (kontributor/ihsan fahmi)