PALEMBANG, POSKOTA.CO.ID – Kepala Desa Kuala Sungai Dua Belas, Hartoni ikut menanggapi soal adanya tiga bocah SD yang nekat seberangi sungai demi dapat pergi bersekolah.
Namun, Hartoni sendiri ternyata tidak heran melihat pemandangan adanya anak-anak SD yang menyeberangi sungai menggunakan styrofoam.
Dia tak merasa kaget karena sebagian besar mata pencarian para penduduk di desanya mayoritas bekerja sebagai nelayan dan petani sarang burung wallet.
Selain itu Hartoni menganggap bahwa memang sudah banyak anak SD yang menggunakan styrofoam di sungai sebagai media bermain setiap harinya.
Jadi dengan adanya hal tersebut membuat Hartoni merasa bahwa kehidupan di atas air sudah menjadi pemandangan yang wajar.
"Itu biasa bagi anak-anak kami yang tinggal di laut seperti di sini. Kalau sehari-hari mereka diantar orang tuanya menggunakan sampan untuk bersekolah atau beraktivitas lain. Orang tuanya orang mampu, bahkan punya speedboat," kata Hartoni.
Meski begitu Hartoni menegaskan bahwa di desanya sudah ada sebuah jembatan yang bisa digunakan untuk akses para pelajar pergi ke sekolah.
Akan tetapi para pelajar memang jarang melewati jembatan itu dan lebih memilih menggunakn transportasi air untuk berangkat dan pulang sekolah.
Maka dari itu Hartoni mengimbau agar media dan pihak manapun tidak usai terlalu menggembor-gemborkan kabar bocah SD yang menggunakan styrofoam itu.
"Kami yang berada di perairan seperti ini terbiasa menggunakan transportasi air karena lebih mudah aksesnya, jangan dibesar-besarkanlah," imbuhnya.
Sebelumnya diketahui viral video yang memperlihatkan tiga bocah yang masih mengenyam pendidikan sekolah dasar (SD) berupaya menyeberangi sungai saat berangkat dan pulang sekolah dengan menggunakan kotak styrofoam.
Video tersebut pada awalnya diunggah langsung oleh pemilik akun Tiktok bernama @azzmaulana2 beberapa hari yang lalu.
Dalam akun TikTok tersebut ada sekitar lima video yang memperlihatkan dengan jelas tiga bocah yang dengan nekat menggunakan styrofoam untuk dijadikan alat transportasi berangkat dan pulang dari sekolah.
Para bocah SD itu memang terpaksa harus menggunakan styrofoam untuk alat transportasi bersekolah karena tidak ada akses jembatan.
Ketiga bocah SD itu menaiki styrofoam masing-masing dan mendayuhnya dengan menggunakan kedua tangan mereka.
Stlh 76 thn kemerdekaan RI pic.twitter.com/h6gRjPpXIq
— I am Chelsea Forever (@UmarAlchelsea07) September 24, 2021
Menurut penjelasan di video, aksi dari ketiga anak itu jelas merupakan tindakan yang berbahaya karena sungai yang dilewati memiliki kedalaman sekitar lima meter dan lebar sekitar 100 meter. (cr03)