BEKASI, POSKOTA.CO.ID – Sebanyak 114 makam warga yang berada di perbatasan zona 3 TPA (Tempat Pembuangan akhir) Sumur Batu, Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi tertimbun sampah.
Menurut salah satu warga, Bagong Suyoto (54) sebagai salah satu ahli waris, menjelaskan bagaimana 114 makam tersebut, tertimbun oleh ribuan ton sampah di TPA, Sumur Batu Bantar Gebang.
Dikatakan Bagong, bahwa lokasi tempat 114 makam tertimbun sampah tersebut merupakan tanah perkampungan sekitar, dimana luasnya mencapai 814 meter persegi, dan tanah makam tersebut berbatasan dengan zona 3, TPA Sumur Batu, Bantar Gebang.
“Dulu ini sebenarnya masih tanah kampung, ini berbatasan dengan zona 3, terus didepan ada komposting ya, nah luasnya itu sekitar 814 meter persegi, jadi luas, masih banyak pohon-pohon nya, batu nisanya masih banyak,” ujar Bagong Suyoto
Lanjutnya, bahwa sekitar tahun 2014 hingga 2015 tanah makam tersebut masih terlihat asri dan utuh, namun setelah ada pembangunan zona 3 dan banyak sampah yang tidak diolah menyebabkan longsor hingga menutupi pemakaman tersebut.
“Tahun 2014 - 2015 itu masih kelihatan utuh, setelah ada zona 3 ini karena sampahnya tidak diolah, makin banyak makin banyak kemudian nguruk, jadi longsor masuk ke pemakaman terus dikeruk, nah pas ngeruk itu baket dari Beko itu kena nisan, jadi sudah beberapa kali keuruk sampah, dikeruk lagi,”lanjut Bagong saat ditemui awak media di lokasi tumpukan sampah yang menutupi pemakaman, Jum'at (23/09/2021) siang.
Diceritakan kembali, pada tahun 2017 hingga 2018 menurut Bagong sudah mulai ada pengerukan sampah, namun yang paling parah terjadi sekitar tahun 2000 kebelakang, dimana sampah sampah tersebut tidak diolah.
“Tahun 2000an kebelakang ini yang menyedihkan, karena sampahnya nggak diolah, terus kekurangan lahan akhirnya lari kesini,” ucapnya
Dengan kondisi tersebut, kini banyak warga tak bisa melakukan ziarah ke tempat pemakaman keluarganya yang tertimbun sampah di Zona 3 TPA, Sumur Batu Bantar Gebang.
Sebagaimana almarhum istri dan keluarga istri Bagong Suyoto merupakan salah satu dari ratusan makam warga yang ikut tertimbun sampah diwilayah makam TPA Zona 3 sumur batu.
“Ya sejak tahun 2017 itu sudah nggak bisa lagi dilewatin, apalagi sekarang masuk kesitu pun susah yah, kalau keluarga saya yang dimakamkan sekitar 4 atau 5 orang lah” keluh Bagong.
“Jadi yang dimakamkan disini itu sekitar 114 warga, itu setiap malam Jumat datang pada ziarah, mau puasa itu juga kan ziarah juga, pas lebaran itu ada yang datang juga karena bapaknya, anak-anaknya juga ada disini,” tambahnya.
Warga Menuntut Kompensasi
Kepada Poskota.co.id Bagong Suyoto mengatakan bahwa pihak keluarga yang berada di tanah makam tersebut meminta untuk segera dipindahkan, menurutnya biaya satu makam tersebut berkisar 2,5 juta rupiah.
“Warga yang keluarganya dimakamkan disini minta dipindahkan segera, satu makamnya sekitar 2 juta setengah,” ujarnya
Lanjutnya, pihak ahli waris, dan warga meminta agar lokasi pemakaman tidak keluar dari sekitar wilayah kelurahan sumur batu tersebut, dimana posisi sementara makam yang tertimbun sampah itu berada di wilayah RW. 03 dan meminta untuk dipindahkan di wilayah RW. 05.
Bagong Suyoto mengungkapkan bahwa lahan warga sumur batu telah dibayarkan oleh pemerintah daerah, namun ia tak begitu tahu soal perincian jumlah harga yang dibayarkan.
Ia juga mengungkapkan bahwa penemuan makam warga tersebut sangat sulit ditemukan karena tertumpuk longsoran sampah.
“tapi saya kira untuk menemukan semuanya susah sudah, paling tidak ya ini saya kira keputusan wali kota,”terangnya.
Dengan hal tersebut, dirinya juga diminta para ahli waris lainnya untuk mempercepat pemindahan, namun karena batu nisan tak dapat terlihat karena tertimbun sampah, dan kemungkinan kini hanya tersisa 50 meter persegi saja.
“Untuk lahan katanya sudah dibayar sama Pemda, ntah berapa jumlahnya, ahli waris itu yang penting pokoknya secepatnya gimana arwahnya yang sedih bertahun-tahun itu bisa keangkat lah (dipindahkan ketempat yang laik),” ucapnya kembali
Kendati demikian Bagong Suyoto memperkirakan jumlah makam dengan harga pindah makam yang dihargai dengan 2,5 juta rupiah, dan hasil jumlahnya pun menurut ia terbilang kecil.
“Kalau 2,5 juta kali 114, itu kira-kira 284 juta, kecil sebenarnya, tapi juga perlu dipikirkan kompensasi warga yang keluarganya dimakamkan disini yang keuruk sampah itu bertahun-tahun, bagaimana perasaannya,” tutup Bagong Suyoto saat dijumpai, Jum'at (24/09/2021) siang.
Menanggaspi hal tersebut Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengatakan bahwa pemerintah kota (pemkot) akan segera memindahkan makam tersebut, ia juga mengetahui bahwa makam tersebut berada di tengah tengah tumpukan sampah di TPA Sumur Batu.
Video Kakek dan Cucu Korban Kecelakaan Tol Cipali Dimakamkan. (youtube/poskota tv)
“Nanti kita pindahin, padahal kita juga sudah kesana, ditengah-tengah itu (posisi makam warga yang tertimbun longsoran sampah,” ucap Rahmat Effendi, Jum’at (24/09/2021) pagi.
Terkait percepatan pemindahan makam, Wali Kota Bekasi yang biasa disapa Pepen tersebut, dirinya akan segera menerjunkan mobil pengeruk (Truck Beko) pada beberapa pekan mendatang, untuk segera menguruk sampah di atas makam warga di TPA Sumur Batu.
“Nanti minggu-minggu depan kita kesana, kalau dia nggak mindahin kita yang mindahin, kita ambil Beko kita bungkus lagi, sudah lama itu,” ucap Wali Kota Bekasi. (ihsan fahmi)