Massa demontrasi yang menolak Formula E  kembali mendatangi Gedung DPRD DKI Jakarta. (deny)

Jakarta

Ramai! Puluhan Massa Tolak Penyelenggaraan Formula E Geruduk Gedung DPRD DKI

Rabu 22 Sep 2021, 12:44 WIB

JAKARTA,POSKOTA.CO.ID - Massa unjukrasa  penolakan penyelenggaraan Formula E yang mengatasnamakan 'Jakarta Bergerak' kembali menggeruduk Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (22/9/2021). 

Mereka meminta rencana gelaran balap mobil listrik yang digagas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tersebut, dihentikan. 

"Bahwasanya saat ini banyak warga Jakarta yang sesusahan karena pandemi , namun nyatanya Gubernurnya malah sibuk menghambur-hamburkan uang APBD demi Formula E," teriak salah seorang pengunjukrasa. 

Di depan gerbang gedung wakil rakyat daerah, Ia pun menuding Gubernur Anies telah menyalahi kewenangan. Dan minta para anggota Dewan untuk memperjuangkan uang rakyat dengan interpelasi. 

Sementara itu, massa yang berusaha untuk masuk ke dalam gedung langsung dihadang aparat Kepolisian dari Polsek Menteng dan Polres Jakarta Pusat. Aparat meminta massa tidak berkerumun dan segera membubarkan diri.

Sebagaimana diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memasukan penyelenggaraan Formula E sebagai program prioritas daerah tahun 2022.  

Kemudian, rencana tersebut pun menimbulkan pro dan kontra mengingat uang yang digunakan menggunakan dana APBD sebesar Rp2,4 triliun. Tak hanya itu, Fraksi PSI dan PDIP pun menggulirkan hak interpelasi.

Sebelumnya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mempertanyakan tingginya biaya commitment fee Formula E yang ditanggung APBD Jakarta yakni 122,102 Juta Poundsterling atau setara Rp2.4 Triliun. 

Pasalnya di sejumlah kota penyelenggara Formula E seperti New York, Amerika Serikat tidak dikenai biaya commitment fee, bahkan kota Roma, Italia dibebaskan biaya commitment fee hingga penyelenggaraan tahun 2025.

“Ini patut dipertanyakan, mengapa biaya commitment fee Formula E Jakarta sangat tinggi dan jelas membebani APBD Jakarta,” ujar Wakil Ketua Komisi E dari Fraksi PSI Anggara Wicitra Sastroamidjojo, melalui rilis yang diterima, Minggu (20/9/2021).

Sementara penyelenggaraan Formula E di Montreal, Kanada hanya terdapat biaya Nomination fees for the City of Montreal sebesar C$151,000 atau setara Rp 1,7 miliar dan Race fees sebesar  C$1.5 juta atau setara Rp 17 miliar, dengan total biaya sebesar Rp 18,7 miliar.

“Pemprov DKI Jakarta dan PT Jakpro patut jeli dan mempertanyakan mengapa penerapan biaya komitmen fee di berbagai kota berbeda? Mengapa Montreal hanya membayar 5 persen dari biaya commitment fee yang ditagihkan Dispora?” tambahnya.

Seperti yang diketahui Pemprov DKI memiliki kewajiban untuk membayar biaya komitmen Formula E selama lima tahun berturut-turut dengan rincian : 

Sesi 2019/2020: 20 juta poundsterling

Sesi 2020/2021: 22 juta poundsterling

Sesi 2021/2022: 24,2 juta poundsterling

Sesi 2022/2023: 26,620 juta poundsterling

Sesi 2023/2024: 29,282 juta poundsterling

Bahkan berdasarkan surat Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) DKI ke Gubernur Anies Baswedan per tanggal 15 Agustus 2019, biaya tersebut wajib dilunasi, jika tidak maka dianggap wanprestasi dan dapat digugat di Arbitrase Internasional di Singapura. (deny)

Tags:
Penolakan gelaran Formula EMassa geruduk DPRD DKI JakartaMassa tolak Formula E geruduk DPRD DKIhak interpelasi formula e

Deni Zainudin

Reporter

Administrator

Editor