Bahaya <i>E-Waste </i>bagi Kesehatan Masyarakat

Minggu 19 Sep 2021, 17:48 WIB
Dr. Yenita, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Tarumanagara. (dokumen pribadi)

Dr. Yenita, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Tarumanagara. (dokumen pribadi)

Tidak hanya dengan melakukan recycle proccess, namun juga akan memberikan inovasi baru terhadap produk yang ramah lingkungan dan mudah untuk didaur ulang.

Terdapat dua kategori limbah elektronik yang dapat diklasifikasikan menurut nilai habis pakai dari barang tersebut, yaitu Unwanted dan Outdated.

Dengan mengkategorikan limbah tersebut, kita dapat lebih jauh menentukan proses yang cocok untuk mengolah kembali limbah dan diakhiri dengan proses akhir yang akan menghasilkan pula barang jadi yang dapat dipasarkan kembali.

Tidak hanya menentukan strategi tentang bagaimana cara mendaur ulang limbah tersebut, namun sebelumnya harus terlebih dahulu memilah bagian dari elektronik yang akan di daur ulang dan kemudian diperbaharui dengan berbagai perbaikan yang diperlukan melalui prosedur yang ramah lingkungan.

3. Sustainability Act

Dalam rangka mendukung kedua aksi sebelumnya, maka hal yang perlu untuk dibangun adalah keberlanjutan dari proses-proses tersebut.

Untuk dapat menjaga keberlangsungan dua strategi tersebut, maka perlu adanya partisipasi dari perusahaan elektronik bersama pemerintah melakukan kerjasama untuk kemudian bersinergi dalam mengatasi masalah E-Waste dalam rangka menjaga keseimbangan alam dan lingkungan guna terwujudnya keberlanjutan (sustainability) lingkungan yang lebih baik demi masa depan generasi penerus bangsa. 

Berdasarkan ketiga aksi tersebut apabila mampu diorganisir serta dikolaborasikan dengan optimal, diharapkan akan berdampak cukup signifikan hasilnya.

Sebenarnya keberhasilan penanggulangan masalah e-waste ini terletak di tangan masyarakat itu sendiri, yang diawali dengan membangun kesadaran dan kepedulian masyarakat akan pentingnya E-Waste serta cara pengolahan secara baik dan benar untuk meminimalisir dan mengatasi dampak buruk akibat limbah elektronik.

Oleh karena itu sebagai generasi muda penerus bangsa, kita hendaknya turut andil dalam menyelesaikan permasalahan ini dalam rangka menuju Indonesia yang lebih baik.

Bahaya E-Waste bagi lingkungan dan manusia sangatlah penting untuk kita tuntaskan bersama. (*)

Penulis Adalah Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Tarumanagara Jakarta dan Pemilik Gelar Magister Terbanyak di Indonesia Pernah Masuk MURI Tahun 2019 dengan 13 Gelar Program Magister Serta Pemilik Dua Gelar Doktor.

Berita Terkait
News Update