JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri menyerahkan jenazah nerapidana korban kebakaran Blok C2, Lapas Kelas I Tangerang pada Kamis (16/9/2021).
Penyerahan jenazah yang sudah teridentifikasi dilakukan tim DVI melalui Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) di Instalasi Kedokteran Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Kabag Humas dan Keprotokolan Ditjenpas, Rika Aprianti menyampaikan hari ini pihaknya menjadwalkan penyerahan sebanyak 14 jenazah korban kebakaran Lapas Kelas I Tangerang ke pihak keluarga.
"Hari ini yang diserahkan ke pihak keluarga sebanyak 14, ini jenazah yang kemarin telah teridentifikasi oleh Tim DVI," katanya ketika dikonfirmasi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (16/9/2021).
Adapun 14 jenazah yang teridentifikasi Rabu (15/9/2021) kemarin yaitu Andi Tubin (56), Marjuki (39), Chepy Hidayat (32), Jueni (28), Pajar Prio (40), Ajum (44), Doni Candra (38), Setiawan (37), Hermawan (34), Muhammad Yusuf (43).
Sugeng Cahyono (32), Mohamad Ilham (36), Kurniawan (28), dan Hengky Gunawan (35) teridentifikasi berdasar pencocokan data ante mortem dengan post mortem.
Pantauan Poskota.co.id, suasana dukacita menyelimuti area sekitar Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri. Pihak keluarga yang datang tampak tak kuat menahan tangis kala melihat peti jenazah kerabatnya dibawa keluar dari gedung Instalasi Kedokteran Forensik lalu dimasukkan ke ambulans yang telah terparkir tepat di depan pintu masuk gedung tersebut.
Tampak Tim Psikologi Polri turut mendampingi seluruh anggota keluarga yang datang agar tak larut dalam duka akibat tragedi kebakaran Lapas Kelas I Tangerang yang terjadi Rabu (8/9/2021) dini hari.
Dengan demikian, hingga kini dari 41 jenazah yang dibawa ke RS Polri, sebanyak 38 jenazah korban kebakaran Lapas Kelas I Tangerang telah diserahkan ke pihak keluarga.
Sementara untuk jenazah WNA asal Portugal bernama Ricardo Ussumane Embalo (51), tak jadi dikremasi lantaran berdasar keterangan pihak keluarga, Ricardo adalah seorang muslim.
Direktur Pembinaan Narapidana dan Latihan Kerja Produksi Ditjenpas, Thurman Hutapea menjelaskan bila pihaknya masih berkoordinasi dengan pihak Kedutaan Besar terkait penyerahan jenazah Ricardo.
"Ternyata setelah ada informasi berkembang dia Muslim. Jadi kami harus tetap kirim jenazahnya ke Portugal, karena tanggung jawab kami," jelas Thurman kala jumpa pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (15/9/2021).
Sedangkan dua jenazah lain atas nama Samuel Machado Nhavene yang merupakan WNA asal Nigeria dan Bambang Guntara Wibisana belum diserahkan sebab masih dalam proses identifikasi oleh Tim DVI.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono menyampai secara rekam medis dan fisik, jenazah Samuel dan Bambang sudah dapat dikenali, namun belum 100 persen dinyatakan teridentifikasi.
"Memang secara fisik (jenazah Samuel dan Bambang) sudah dikenali, tapi ada beberapa hal yang perlu dilengkapi lagi oleh Tim DVI untuk dapat memastikan secara legalitas bahwa yang diperiksa adalah nama yang bersangkutan," terang Rusdi, Rabu (15/9/2021).
Tim DVI sendiri masih menanti data DNA ante mortem dari pihak keluarga Samuel yang diserahkan melalui Kedutaan Besar untuk dapat mengidentifikasi jenazah Samuel secara penuh.
Di sisi lain, jenazah Bambang masih dalam proses pencocokkan data DNA ante mortem dengan post mortem, pencocokkan data DNA ini adalah parameter primer dalam proses identifikasi DVI.
Tonton juga video Korban Tewas Tragedi Kebakaran Lapas Dikembalikan, Tangis Keluarga Tak Terbendung. (youtube/poskota tv)
Ia melanjutkan, karena proses identifikasi Samuel hanya tinggal menanti data pembanding dan Bambang tinggal menunggu waktu, operasi DVI kebakaran Lapas Kelas I Tangerang resmi dihentikan pada Rabu (15/9/2021).
"Operasi DVI dalam rangka melakukan identifikasi terhadap (jenazah) kasus kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang dinyatakan telah berakhir dengan hasil 41 korban dapat diidentifikasi," tutur Rusdi.
Adapun 41 jenazah yang berhasil teridentifikasi di RS Polri Kramat Jati meliputi 40 korban yang ditemukan meninggal dunia di lokasi kejadian dan satu dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang.
Narapidana korban luka berat yang kemudian meninggal kala menjalani perawatan medis di RSUD Tangerang tak dibawa ke RS Polri karena identitasnya sudah diketahui. (cr02)