JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengundang seorang peternak ayam asal Blitar, Jawa Timur ke Istana Merdeka pada Rabu (16/9/2021) kemarin.
Peternak bernama Suroto sempat viral beberapa waktu lalu setelah ditangkap polisi karena membentangkan poster tuntutan pembelian jagung dengan harga yang wajar.
“Pak Jokowi, bantu peternak beli jagung dengan harga wajar,” tulis poster tersebut.
Diundangnya Suroto ke Istana dikonfirmasi langsung oleh Wakil Ketua Paguyuban Peternak ayam Rakyat Nasional (PPRN) Suryono.
"Pak Suroto akan mewakili kami menemui Presiden di Jakarta. Beliau didampingi Pak Sukarman dan Pak Rofi Yasifun (Ketua PPRN, asosiasi peternak ayam petelur)," kata Suryono, Selasa (14/9/2021).
Suroto dan sejumlah asosiasi peternak ayam diundang ke Istana lewat undangan yang dibuat oleh Biro Protokol Sekretariat Presiden.
Awalnya dalam surat tersebut pihak Sekretariat Presiden memperbolehkan agar ada 11 orang pengurus dari PPRN yang diundang ke Jakarta.
Namun, pada akhirnya pihak PPRN lebih memilih untuk memberangkatkan tiga orang saja tidak lebih.
Ketiga perwakilan PPRN terlebih dahulu juga sudah melakukan test Covid-19 agar bisa tetap dinyatakan aman.
"Baru saja mereka bertiga selesai melakukan tes Covid-19 sebagai syarat melakukan perjalanan dan masuk ke lingkungan Istana," tukas Suryono.
Pertemuan sudah dilakukan kemarin dan di momen itu Suroto menjabarkan apa maksud dan tujuannya saat membentangkan poster ke arah Jokowi.
Suroto meyakini bahwa Presiden Jokowi menjadi orang yang bisa membantu menyelesaikan masalah yang sudah lama dialami oleh para peternak.
Permasalahan sulit itu yakni harga jagung yang terus menerus naik tetapi harga jual telur justru sangatlah rendah.
“Saya percaya satu-satunya orang Indonesia yang pada saat ini yang bisa menolong peternak, ya hanya Pak Jokowi,” ujar Suroto, dikutip dari situs Sekretariat Kabinet Republik Indonesia.
Lebih lanjut Suroto mengatakan bahwa sebelumnya sudah mencoba meminta bantuan kepada sejumlah lembaga pemerintah yang ada di daerah hingga ke Kementerian Pertanian, tetapi tidak menemukan titik terang.
“Sedangkan kita terjepit posisinya. Sudah usaha itu tidak bisa jalan, kita produksi telur aja seumpama 100 persen itu masih rugi, sedangkan telur nggak bisa keluar numpuk di gudang kandang itu,” imbuh Suroto.
Maka dari itu Suroto pada akhirnya memilih untuk membentangkan poster tuntutan kepada Jokowi agar bisa langsung didengar dan dilihat kondisi para peternak.
Meski sempat tak percaya, Suroto akhirnya bersyukur dapat menyampaikan langsung keluh kesahnya kepada Presiden Jokowi dan berharap segera mendapatkan solusi untuk masa depan para peternak.
“Kemarin pagi, pagi jam 8, jadi mendadak, kita enggak tahu, kaget. Ini pasti bohong, ini pasti bohong. Lah iya betul (diundang),” ucap Suroto.
Presiden Jokowi juga telah menginstruksikan Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan untuk segera mencari solusi terbaik bagi sektor perunggasan di Tanah Air.
“Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian akan membuat suatu terobosan yang bisa menyeimbangkan sektor daripada perunggasan ini,” ujar Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dalam keterangannya usai mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut. (cr03)