JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Tiga bulan ke depan adalah rencana indah yang telah disusun oleh korban kabakaran Lapas Kelas 1 Tangerang, Hengky Gunawan Tjong.
Rencananya, tiga bulan menjelang menghirup udara bebas, Hengky akan melangsungkan pernikah dengan kekasihnya.
Selama tujuh tahun dalam masa hukuman akibat kasus narkotika, Hengky sudah membuat rencana manis untuk menyatakan janji sucinya itu.
Namun bukan janji suci yang terpanjat justru maut kadung menjemput.
Hal demikian diungkapkan Frengky Tjong kakak kandung Hengky kepada Poskota.co.id, Kamis (9/9/2021) malam.
Di sela-sela pengurusan berkas identifikasi adiknya di lokasi Pos Ante Mortem, Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, ia berkisah bagaimana rencana adiknya itu.
"Menyakitkan banget saya, sakit banget sakit. Gak nyangka bisa kayak gini, saya juga bingung nggak bisa ngomong apa-apa lagi," ucap Frengky.
Lanjutnya, Hengky sekitar dua bulan lalu dikatakan Frengky, sudah melangsungkan tunanangan di Lapas Tangerang.
Saat itu, kekasih Hengky yang datang menjenguk memutuskan untuk menerima lamaran itu meski adiknya masih di dalam jeruji besi.
"Waktu pas dia (Hengky) dijenguk dua bulan atau bulan kemarin pas jenguk tunanganya yang kasih cincin," sebutnya.
Rencana tunangan tersebut sudah direncanakan sedari lama oleh keduanya.
Akan tetapi karena faktor ekonomi, alhasil prosesi bersejarah itu baru terlaksana beberapa waktu lalu.
Frengky menceritakan, adiknya itu beberapa jam sebelum persitiwa kebakaran, masih sempat berkomunikasi dengan kekasihnya melalui telepon video.
Dalam sambungan video itu, Hengky juga masih sempat bercanda dengan menunjukan cincin yang ia pakai kepada kekasihnya.
"Ceweknya sempat video call semalam jam 8 (Selasa malam), masih kasih ngeliat cincin di sebelah kanan ini (jari). Saya yakin ini cincinya masih ada," kata Frengky.
Rencana pernikahan pun dikatakannya sudah dibicarakan oleh kedua pihak keluarga.
Selepas Hengky keluar penjara, keduanya pun akan langsung melangsungkan pernikahan.
Apa daya, hubungan yang sudah terjalin 3 tahun lamanya itu kini hanya tinggal kenangan.
Hengky bukan hanya meninggalkan sang calon istri, namun juga meninggalkan ibu, ayah serta kakak-kakaknya yang lain.
"Dia (tunangan Hengky) nelpon saya terus, tapi saya bilang sudah terjadi, musibah ya mau gimana gitu, udah gabisa apa apa.
"Dia pun langsung datang kerumah saya ngomong sama orang tua saya," pungkasnya.
Frengky adalah satu diantara 41 keluarga korban yang harus mengurut dada akibat kehilangan keluarga tercinta.
Kini yang ia harapkan hanyalah kejelasan mengenai kabar adiknya itu.
Tim DVI Polri bersama Tim Inafis sejauh ini masih melakukan proses identifikasi dengan mencocokan sejumlah data, baik sidik jari maupun tanda lainnya yang sudah dikumpulkan di Pos Ante Mortem RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. (cr-05)