SERANG, POSKOTA.CO.ID - Sebelum meninggal dicekik sang Istri, AS (55) lebih sering menyendiri meskipun di dalam rumah banyak berkumpul anggota keluarga lainnya.
Tidak hanya sering menyendiri, AS bahkan sering merasa dirinya diasingkan di tengah kerumunan orang-orang yang ia cintainya.
Dua fakta itu terungkap dari cerita ketua RT 01/03, Lingkungan Masigit, Kelurahan Pribadi, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Hadiri.
Beberapa hari sebelum kejadian, AS sempat bercerita kepada Hadiri yang juga merupakan tetangga dekat korban. AS mengaku tidak nyaman dengan perlakuan orang-orang terdekat kepadanya.
"Bahkan ketika AS meminta sesuatu pun jarang ada yang menanggapi," ujarnya, Kamis (2/9/2021).
Hadiri melanjutkan, perlakuan tersangka kepada korban juga kerap kasar, baik dari sisi caranya berbicara maupun tindakannya. "Suka kenceng kalau ngomong ke suaminya. Mungkin karena itu AS merasa tidak nyaman," ucapnya.
Namun untuk sosialisasi dengan tetangganya, tersangka tidak jauh berbeda dengan warga lain pada umumnya, semuanya berjalan dengan baik-baik saja.
"Ya, biasa aja bersosialisasi, kumpul dan ngobrol-ngobrol. Pun dengan anak-anaknya juga begitu," katanya.
Namun sikapnya berbeda dengan suaminya. Tersangka lebih sering terkesan acuh dan suka marah-marah, sehingga tidak jarang terjadi keributan antar keduanya.
"AS ini memang tidak mempunyai pekerjaan tetap, ia serabutan apa saja. Terakhir itu dia ngojek," ucapnya.
Namun beberapa tahun belakangan, kondisi kesehatan AS menurun dan ia sering sakit-sakitan. "Bahkan tak jarang ia jatuh dan nabrak karena matanya rabun," ungkapnya.
Atas kondisi itu, AS kemudian berhenti mengojek dan menjadi pengangguran. Untuk menghidupi kebutuhan keluarganya, AS dan keluarga hanya mengandalkan kiriman dari istrinya yang bekerja di luar negeri. (kontributor Banten/luthfillah)