ADVERTISEMENT

Peringati Muharram 1443 H, Gus Muhaimin: Tantangan Pendidikan di Era Pandemi Covid-19 Semakin Sulit

Jumat, 20 Agustus 2021 22:09 WIB

Share
Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar saat Refleksi Muharram 1443 H. (ist)
Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar saat Refleksi Muharram 1443 H. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Ketua DPR Bidang Korkesra, Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) mengatakan, saat ini tantangan di bidang pendidikan semakin sulit, terlebih di musim pandemi Covid-19.

"Tantangan pendidikan semakin sulit. Model pendidikan virtual atau daring belum efektif," kata ujar Gus Muhaimin saat memberikan sambutan dalam acara bertajuk 'Refleksi Muharram 1443 H bersama Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar dan Anak-anak Yatim' yang disiarkan secara virtual, Jumat (20/8/2021).

Gus Muhaimin menyebut, tidak ada jalan lain, apapun model pendidikannya, yang di Maluku, Sulawesi, Sumatera, Kalimantan, apapun modelnya, mau daring, mau tatap muka yang penting semangat mencari ilmu tidak boleh berhenti. Semangat untuk menguasai ilmu tidak boleh berhenti. 

"Semangat untuk terbaik di dalam mencari ilmu tidak boleh berhenti,” ujar Gus Muhaimin.

Dikatakan Gus Muhaimin, tahun ini menjadi tahun keprihatinan ilmu pengetahuan, namun juga harus menjadi tahun kebangkitan ilmu pengetahuan sekaligus kebangkitan Indonesia. 

"Kenapa harus bangkit? Sudah terbukti kita terlambat mengatasi pandemi karena kita tidak punya ilmu dan teknologi. Kita terlambat memiliki vaksin, harus ngantre beli karena kita tidak bisa bikin. Kita terlambat mendeteksi penyakit kita karena kita tidak menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi," katanya. 

Menurut Gus Muhaimin, bangsa ini harus memiliki tekad yang kuat untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Adik-adik sekalian, kuasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Rebut, mampukan diri, insyaallah Indonesia bisa bikin vaksin sendiri, bisa bikin obat sendiri, bisa bikin alat-alat kesehatan sendiri, tidak perlu beli mahal-mahal impor dari negara-negara lain,"

"Wajar, ini semua ada yang banyak yang curiga. Ini jangan-jangan Covid-19 ini ada yang bikin di luar negeri supaya biar bisa jualan obat. Nanti tidak perlu lagi (Jika kita menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, red). Penyakit apapun kita punya alatnya sendiri suatu hari," katanya.

Menurutnya, pandemi Covid-19 menjadi pelajaran penting bahwa kita harus berubah menjadi lebih baik, lebih maju, dan lebih kokoh untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT