"Anak saya yang kedua bekerja di restoran. Jadi anaknya saya jagain. Tidur juga bareng sama cucu di sini. Ada rumah dekat sini engggak kuat bolak balik. Jadi rumah ditempati sama anak saya," imbuhnya.
Selama sakit dan tidak berjualan nasi uduk, Iti menyebut, biaya kebutuhan sehari-hari untuk makan ditanggung sama anak.
"Saya mau jualan lagi sudah enggak ada modal habis. Kalau dagang itu sehari bisa dapat Rp 100 sampai Rp 200 ribu," katanya.
Pantauan Poskota di lokasi, warung Iti yang sekaligus menjadi tempat untuk tidur hanya berukuran 3X3 meter. Di dalam warung itu terdapat kasur kecil dan perabotan seperti penanak nasi sampai lemari pakaian. (*)
Nenek Iti (63) tinggal di gubuk, Jalan H S Nawi 1 Pondok Sentul, Serpong, Tangsel, belum dapat Bansos. (foto: Ridsha Vimanda)