JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Seorang dokter asal Amerika Serikat, dr Faheem Younus memberikan contoh foto dari kondisi jantung manusia sebelum dan sesudah divaksin Covid-19.
Dalam postingan yang ia unggah di Twitter pada Kamis (15/7/2021) sang dokter memberikan dua gambar yang membandingkan kondisi jantung sebelum dan setelah divaksin Covid-19.
Hasilnya jelas sungguh mencengangkan, bagaimana tidak, hasil rontgen jantung yang sudah divaksin Covid-19 jauh lebih bersih daripada jantung yang belum divaksin.
Hasil Rontgen Jantung Sesudah Divaksin
Dr Faheem yang juga merupakan seorang dokter ahli penyakit dalam dan menular itu menjelaskan siapapun memang bisa terpapar Covid-19 setelah divaksin tetapi efek yang ditimbulkan sangat jauh berbeda.
“Anda bisa terkena COVID setelah vaksinasi tetapi biasanya penyakit ringan,” tulis dr Faheem Younus.
Seorang manusia yang sudah divaksin tidak terlalu berdampak pada kondisi jantungnya, sedangkan jantung milik manusia yang lebih dari satu kali terpapar Covid-19 akan terlihat lebih kotor.
Hasil Rontgen Jantung Sebelum Divaksin
Sebelumnya, dr Faheem juga sempat memberikan pesan yang sangat menohok bagi seseorang yang masih tak percaya akan adanya Covid-19.
Dokter yang juga merupakan eksekutif dokter bersertifikat (CPE) itu menyandingkan masker dan protokol kesehatan seperti sebuah usaha dalam mendapatkan nilai ujian yang bagus.
"Kalau gitu, gimana kalo Anda ujian, nggak usah belajar, tunggu aja takdir. Nanti takdir yang kasih hasil ujiannya. Nggak usah kerja, takdir akan menentukan apa yang Anda mau. Misal ingin dapat IPhone, nggak usah antre panjang-panjang, takdir akan tiba-tiba mengantarkan IPhone kepada Anda," jawab dr. Faheem dalam sebuah diskusi virtual beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, dr Faheem juga mengingatkan bahwa mereka yang tidak percaya adanya Covid-19 tetap saja bisa tertular ataupun mengalami gejala ringan atau bahkan sama sekali tidak bergajala.
Akan tetapi ia yang tak percaya Covid-19 tetap bisa menjadi sumber penularan terhadap orang yang lebih rentan, seperti orang yang sudah lanjut usia (lansia) atau orang yang memiliki komorbid.
"Contohnya di AS ada sebuah pernikahan besar, dari semua yg hadir ada 2 orang yang positif Covid-19. Dua orang tersebut menularkan ke keluarganya yang tidak hadir ke pernikahan, dia bawa virusnya, menginfeksi ke lansia, dan 8 orang lansia meninggal, walaupun mereka tidak hadir, jadi dia menjadi vektor," imbuh dr. Faheem.
Dengan begitu, dr Faheem tetap memberitahu bahwa solusi terbaik dalam melindungi diri adalah untuk mempercayai adanya Covid-19 dan mulai menjalankan protokol kesehatan.
"Orang-orang yang Anda sayangi, jangan sampai Anda merasa bersalah," tegasnya. (cr03)