ADVERTISEMENT

Seorang Dokter Terpaksa Menolak Permintaan Vaksin dari Pasien Covid-19 yang Dalam Kondisi Sekarat: Maaf, Tapi Sudah Terlambat!

Kamis, 22 Juli 2021 14:44 WIB

Share
Dokter yang merawat pasien Covid yang tidak divaksinasi dan sekarat memberi tahu mereka 'Maaf tapi sudah terlambat' (Foto: Facebook)
Dokter yang merawat pasien Covid yang tidak divaksinasi dan sekarat memberi tahu mereka 'Maaf tapi sudah terlambat' (Foto: Facebook)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Seorang dokter bernama dr Brytney Cobia yang merawat pasien Covid-19 mengatakan bahwa banyak yang pasien kritis yang baru meminta untuk melakukan vaksinasi. Namun sang dokter harus memberi tahu mereka bahwa itu 'sudah terlambat'.

dr Brytney Cobia mengatakan semua pasiennya yang sudah divaksinasi diharapkan pulih sepenuhnya, sedangkan beberapa lainnya kini dalam kondisi yang sekarat.

Dalam sebuah posting Facebook pada Minggu (18/7/2021), Cobia, yang bekerja di Grandview Medical Center di Birmingham, Alabama, menulis bahwa seorang anak muda yang sehat harus dirawat dengan 'infeksi Covid yang sangat serius'.

"Salah satu hal terakhir yang mereka lakukan sebelum mereka diintubasi adalah memohon vaksin kepada saya. Saya memegang tangan mereka dan memberi tahu mereka bahwa saya minta maaf, tetapi waktunya sudah terlambat."

Cobia membagikan apa yang dilakukannya beberapa hari kemudian, ketika dia menyebut waktu kematian.

"Saya memeluk anggota keluarga mereka dan saya memberi tahu mereka cara terbaik untuk menghormati orang yang mereka cintai adalah dengan melakukan vaksinasi dan mendorong semua orang yang mereka kenal untuk melakukan hal yang sama," tulisnya.

“Mereka menangis. Dan mereka memberi tahu saya bahwa mereka tidak tahu akan hal itu. Mereka mengira itu hoaks. Mereka pikir itu politis. Mereka berpikir karena mereka memiliki golongan darah tertentu atau warna kulit tertentu mereka tidak akan sakit. Mereka mengira itu "hanya flu." ujarnya.

Cobia mencatat bahwa anggota keluarga salah dalam memikirkan hal itu dan 'mereka berharap mereka bisa kembali'.

Akan tetapi mereka (anggota keluarga) tidak bisa mencegah kematian, jadi mereka berterima kasih kepada sang dokter dan mereka pergi langsung melakukan vaksin.

"Dan saya kembali ke kantor saya, menulis catatan kematian mereka, dan mengucapkan doa kecil agar kehilangan ini akan menyelamatkan lebih banyak nyawa."

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT