SERANG, POSKOTA.CO.ID - Para Tenaga Kesehatan (Nakes) yang bertugas menangani pasien Covid-19 di RSUD Provinsi Banten sudah sembilan bulan terakhir belum menerima insentif yang dijanjikan oleh Pemprov.
Padahal dana dari insentif itu sangat mereka butuhkan untuk menunjang kinerjanya dalam menangani pasien Covid-19.
Terlebih beberapa bulan terakhir, kebutuhan APD seperti masker dan juga vitamin tidak lagi mendapat suplay dari pihak RSUD. Mereka harus beli sendiri setiap harinya.
"Kami beli masker sendiri KN95 gimana kalau gak dari uang insentif, sedangkan kita sudah gak ada perhatian suplay vitamin dan masker," katanya kemarin.
Dia menyampaikan, saat ini para tenaga kesehatan sudah mulai kelelahan dan tak sedikit dari mereka yang terpapar Covid-19.
Dalam sehari pasien baru Covid-19 yang masuk ke RSUD Banten mencapai 20 pasien sehingga pihak manajemen mengubah ruang IGD menjadi ruangan perawatan ICU pasien Covid-19.
"Makanya kasih imun kita, insentif kita supaya gak tumbang banget," katanya.
Menanggapi hal tersebut, kepala Dinas Kesehatan Dinkes Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti mengatakan, penyebab insentif diterima oleh para tenaga kesehatan karena kesalahan dari pihak manajemen RSUD.
Hingga saat ini pihak manajemen RSUD Banten belum mengajukan berkas-berkas syarat pencairan insentif tenaga kesehatan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Oleh pihak manajemen RSUD Banten sedang dalam proses penyusunan berkas-berkas yang dibutuhkan dalam pengajuan pencairan," kata Ati. (Kontributor Banten/Luthfillah)