Crash menyebut, dalam tiga musim ini penampilannya gak konsisten, cenderung naik turun dan puncaknya di Sachsenring lalu Vinales finish di urutan belakang.
Katanya, Vinales membutuhkan motor yang jauh lebih agresif.
"Maverick tidak meninggalkan Yamaha karena motornya buruk, jadi itu jelas, tetapi karena Yamaha tidak memberinya motor yang dia butuhkan, dan gagal beradaptasi dengan motor yang dimiliki Yamaha," terang Angle Vinales.
"Motor ini cocok dengan gaya membalap Lorenzo atau Quartararo. Lembut seperti mentega. Maverick membutuhkan motor yang lebih kaku. Mengapa? Karena Maverick seperti Marc [Marquez]. Mereka menyerang keras untuk memanfaatkan potensi," tutupnya.