Karikatur Sental-sentil: Pajak, Ya Bayar Dong! (kartunis: poskota/ucha)

Sental-Sentil

Pajak, Ya Bayar Dong?

Senin 14 Jun 2021, 09:45 WIB

AYO semangat, ini hari Senin yang kebanyakan orang ada yang nggak suka. Kenapa? Ya, kan biasalah, kalau habis libur, istirihat atau habis jalan-jalan, giliran harus masuk kantor malas, deh!

“Halo apa kabar bapak ibu? Mudah-mudahan nggak males, ya?” kata sahabat dari jarak jauh.

Bang Jalil hanya tersenyum. Baginya, nggak ada hari pilihan untuk bernalas-malasan. Dari hari Senin sampai Minggu, kerja terus. Jadi kalau mau libur, ya kapan  saja, hari apa saja, gentian sama kawan-kawan anggota sekuriti lain. Pokoknya nggak ada hari besar. Kerja terus!

“Bagus itu. Berarti Bapak militan sama pekerjaan! “ ujar sang sahabat.

 “Bukan soal militan atau nggak militan, tapi nggak ada pilihan,Pak!” ujar sang istri.

Benar kata istri Bang Jalil. Kadang hidup memang nggak ada pilihan. Walau pun ada juga yang bilang, hidup adalah pilihan. Tapi bagi Bang Jalil, dia nggak bisa memilih. Soal pekerjaan, ya harus dijalankan dengan baik dan disiplin. Kalau nggak, ya  nggak makan, begitu. Mau?

“Nasib, orang kecil,” kata sang istri.

“Nggak boleh mengeluh kayak gitu. Kita harus bersyukur. Banyak orang yang nggak kerja gegara Covid. Sebagian dirumahkan, bahkan di-PHK !” kata Bang Jalil.

 “ Setiap hari ibu selalu bersyukur!” kata istri Bang Jalil.

 “Bagus itu!” kata sahabat.

“Ya, sudah Pak. Ibu mau ke pasar, belanja sembako!” kata sang istri.

“Berangkatlah, kan uang belanja sudah Bapak kasih kemarin?” kata Bang Jalil.

“Kurang, Pak!” kata sang istri.

“Lho, kurang?” Bang Jalil terkejut.

“Hem, Bapak lupa ya. Ingat bayar pajak sembako, lho!” kata sang istri.

Bang Jalil menepuk jidat. Pajak sembako? Nggak ada pilihan juga ya?  Hem makin pusing. Itu pajak motor, pajak tanah dan bangunan, juga belum bayar? (massoes)

Tags:
Sental-SentilpajakbayarPajak Ya Bayar Dongbayar dong

Administrator

Reporter

Administrator

Editor