Suami Istri Lama dan Baru, Lain Sekarang Lain Dulu

Jumat 18 Jun 2021, 09:45 WIB
Karikatur Sental-sentil: Suami Istri Lama dan Baru, Lain Sekarang Lain Dulu (kartunis: poskota/arif's)

Karikatur Sental-sentil: Suami Istri Lama dan Baru, Lain Sekarang Lain Dulu (kartunis: poskota/arif's)

Pokoknya orang mau bilang apa, biarin. Masa bodo, yang penting gue berdua hepi. Dunia milik berdua. Yang lain ngontrak, begitu pribahasanya.

Begitulah bagi orang atau pasangan yang sedang kasmaran. Apalagi ketika mereka sudah menuju pelaminan, kayaknya tiada hari tanpa kemesraan. Jalan bareng, kemana saja, pokoknya ngomong apa saja enak-enak saja lah.”Oke, Sayang?”

Tuh lihat, ada artis yang mau naik pelaminan.  Acara lamarannya saja kayak begitu meriahnya. Malah disiarkan langsung oleh TV. Hebat, ya? Pokoknya semua yang awal-awal kayaknya enak,senang, dan bahagia? Coba lihat dan saksikan secara seksama, yang ada senyum dan tawa. Kalau pun ada air mata, itu adalah tanda keharusan dan kebahagiaan.

Ya, bolehlah kasih selamat semoga bahagia, sampai kakek nenek.

Begitukah? Tapi sayang, banyak yang rumah tangganya retak dan kandas di tengah jalan ,ya? Syukur kalau pada mau pisah baik-baik saja. Nggak saling  menghujat dan membongkar aib pasangannya.

Masyarakat tahulah, yang sekarang lagi ramai di medsos,tuh ada pasangan suami istri masih muda. Tapi bahtera rumah tangganya sudah dibawa ke pengadilan agama, untuk berpisah.

 

Nah, yang disayangkan perpisahan mereka dipenuhi dengan saling hujat menghujat. Kayaknya, nggak ada baiknya kelakuan pasangan masing-masing, di mata mereka. Begitu pisah, yang ada jelek semua. Omongan yang dulu manis, saling memuji, berubah saling memaki.

“Ternyata suami saya, nyeleweng sama wanita lain!” kata si istri.

Begitu sebaliknya sang suami juga nggak kalah sengitnya, membongkar aib sang istri,begini begitulah. Pokoknya, nggak ada yang indah. Jelek semua.

Sering dengar ya, gurauan pasangan suami istri baru dan lama? Dulu, waktu baru lagi mesra mesranya, ada batu di jalanan, sang suami dengan sigap memungut batu, sambil ngomel pada orang lain; “ Siapa sih yang naruh batu sembarangan di jalan. Kalau kesandung orang gimana?”

Tapi sebaliknya, ketika sudah jadi penganten lama, lain lagi ucapannya ketika sang istri tersandung batu: “ Masa ada batu segede itu nggak liat? Matanya kemana sih!”

Hem, beda ya? Kayaknya kasar banget. Kata- kata atau ucapan yang menyejukan seperti kata, ’sayang’ kayaknya  tersekat di tenggorokan. Malah yang keluar kata-kata yang menyakitkan. Oh, terlalu!  (massoes)

Berita Terkait
News Update