Karikatur Bung Harmoko. (kartunis: poskota/arif's)

Kopi Pagi

Bangkit dari Zona Nyaman

Kamis 20 Mei 2021, 07:00 WIB

Oleh: Harmoko

Setiap tanggal 20 Mei kita peringati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Peringatan kali ini menjadi momen penting untuk memantapkan kembali semangat nasionalisme.

Kian menyadarkan kita semua untuk cepat bergerak mengatasi segala permasalahan yang dihadapi bangsa ini.

Dulu, semangat nasionalisme yang dibangun untuk merekatkan persatuan dan kesatuan di antara masyarakat Indonesia yang diwujudkan melalui Ikrar Sumpah Pemuda, dengan tujuan berjuang bersama – sama mencapai suatu kemerdekaan.

Kini, kebangkitan nasional hendaknya dimaknai membangkitkan semangat persatuan dan kesatuan segenap lapisan masyarakat untuk mengatasi beragam tantangan.

Kebangkitan nasional dapat dimaknai pula sebagai upaya membangkitkan semangat kepeduliaan sosial terhadap masyarakat yang sedang menderita sebagaimana telah dicontohkan Dr.Wahidin Sudirohusodo.

Di eranya, pejuang kebangkitan nasional ini membentuk perkumpulan anak –anak yang tidak bersekolah, tetapi memiliki kepandaian. Berbagai upaya dilakukan agar anak- anak tersebut bisa melanjutkan pendidikan.

Baca Juga:

Selain menyisihkan uangnya sendiri, juga keliling negeri mendatangi sejumlah tokoh agar rela menyisihkan sebagian hartanya untuk “dana pendidikan”.

Makna yang dapat kita serap adalah adanya semangat untuk bangkit membebaskan kaumnya yang lemah, mengangkat dari jurang penderitaan dan kenistaan menuju kemandirian dan kemajuan.

Bangkit pula dari keterpurukan, ketertinggalan, ketidakadilan, kemiskinan dan kebodohan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial sebagaimana cita – cita sejak negeri ini didirikan.

Nilai – nilai afektif dan edukatif seperti inilah yang hendaknya tercermin setiap kali kita memperingati Hari kebangkitan Nasional agar dapat dijadikan teladan untuk generasi masa kini dan yang akan datang.

Tak kalah pentingnya adalah mengimplementasikan  nilai – nilai “kebangkitan nasional”  dalam kehidupan sehari – hari.

Yang paling aktual untuk segera diaplikasikan adalah membangkitkan semangat kebersamaan dalam mengatasi pandemi berikut dampak sosial ekonomi, sosial budaya, sosial politik dan keamanan yang menyertai.

Baca Juga:

Yah, semuanya harus bangkit, termasuk bangkit dari zona nyaman agar tidak terlena. Jika selama ini serba terlayani dan terpenuhi, kini saatnya bangkit ulurkan tangan melayani, menyelamatkan rakyat yang terdampak pandemi.

Setidaknya ada tiga poin penting yang perlu segera dibangkitkan kembali dalam era kekinian. Pertama, membangkitkan semangat persatuan dan kesatuan melalui wujud kegotong- royongan (sebagai akar budaya bangsa ) untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Kedua, membangkitkan semangat kegotong –royongan untuk memulihkan ekonomi lokal sebagai bagian dari perekonomian nasional. Ketiga, membangkitkan semangat kegotong – royongan untuk mengangkat harkat dan martabat saudara – saudara kita yang terkena dampak pandemi.

Semangat kegotong – royongan di sini adalah partisipasi aktif setiap individu, siapa pun dia, untuk terlibat dalam mengatasi setiap masalah sehingga dapat memberi nilai tambah kepada orang – orang di sekelilingnya.

Melalui semangat kegotong - royongan akan menumbuhkan sikap saling tolong menolong, bahu – membahu, rela berkorban, memperkuat soliditas sosial serta kian memperkokoh persatuan dan kesatuan.

Melalui sikap – sikap yang disebutkan tadi, segala persoalan yang menimpa negeri ini, termasuk masalah pandemi akan lebih mudah teratasi. Kesulitan  ekonomi dapat segera dilalui. Semoga. (*)

Tags:
Kopi PagiharmokoZona Nyaman

Administrator

Reporter

Guruh Nara Persada

Editor