ADVERTISEMENT

Kopi Pagi: Memihak yang Lemah

Senin, 21 Juni 2021 07:00 WIB

Share

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Oleh : Azisoko

SERING disebut perbedaan itu sebuah berkah. Perbedaan juga keniscayaan. Memperdebatkan perbedaan tak ubahnya menyalahi kodrati kita sendiri yang dilahirkan ke dunia sudah penuh dengan perbedaan.Yang perlu diperdebatkan, jika terdapat perbedaan dalam perlakuan.

Pembedaan perlakuan bukan menyalahi kodrati, tetapi dapat dikatakan melanggar konstitusi jika negara membeda-bedakan perlakuan kepada setiap warganya.

Dalam konstitusi negara kita, UUD 1945 dijelaskan secara rinci bahwa setiap warga negara mempunyai hak dan kedudukan yang sama, seperti hak mendapatkan pekerjaan, pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan.

Artinya memiliki kesempatan yang sama dalam mengakses kebutuhannya untuk mendapatkan pekerjaan, pendidikan, fasilitas kesehatan, dan memperoleh kesempatan yang sama untuk hidup layak.

Tiadanya kesetaraan kesempatan dalam mengakses kebutuhannya akan memicu disparitas pendapatan ekonomi masyarakat, yang pada gilirannya kian memperlebar kesenjangan sosial.

Sementara, disparitas dan kesenjangan sosial sebagai satu indikator keadilan sosial belum sepenuhnya tercipta sebagaimana cita-cita negeri ini sejak didirikan. Selama angka kemiskinan ekstrem masih meningkat, kian melebarnya jurang kesenjangan karena tiadanya kesetaraan sebagai pertanda bahwa keadilan sosial masih menjadi pekerjaan rumah.

Itulah sebabnya mewujudkan keadilan sosial perlu mengacu kepada dua prinsip dasar sebagaimana telaah para ahli, yakni equality dan equity. Prinsip dasarnya adalah tak ada pembedaan perlakuan yang berakibat kepada timbulnya kesenjangan, itulah esensi keadilan sosial.

Equality berarti mengedepankan prinsip kemanusiaan bahwa manusia memiliki kedudukan yang sama di dalam hukum dan pemerintahan. Artinya manusia sebagai warga negara tidak boleh dibedakan menurut kelas sosialnya.

Sedangkan Equity merujuk kepada prinsip tiadanya kesenjangan apa pun di negeri ini. Apa pun bentuk kesenjangan hendaknya tidak terjadi.

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Yulian Saputra
Sumber: -

ADVERTISEMENT

Berita Terkait
2 tahun yang lalu
2 tahun yang lalu
2 tahun yang lalu

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT