Ilustrasi Sental Sentil Lebaran Sebentar Lagi, Masyarakat Berburu Baju Baru, Kue Minuman dan Pulang Kampung. (arief)

Sental-Sentil

Lebaran Sebentar Lagi, Masyarakat Berburu Baju Baru, Kue Minuman dan Pulang Kampung

Selasa 04 Mei 2021, 09:45 WIB

LEBARAN sebentar lagi. Lalu apa yang akan dilakukan masyarakat? Ya, macam-macamlah. Terutama ngumpulin barang, pakaian baru, kue-kue khusus lebaran. Untuk semuanya itu, maka mereka pun berburu ke pasar. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pakaian kue dan segala macam keperluan hari raya mendatang.

Nggak peduli itu suasana panas karena terik matrahar. Yang nggak habis pikir adalah, mereka pun lupa bahwa saat ini masih pandemi Covid 19.  Artinya, semua harus hati-hati jika keluar rumah, taat prokes. Minimal tiga M.

Tapi apa yang terjadi? Itu yang namanya tempat umum, terutama pasar diserbu konsumen, dan tentu saja membuat padat lokasi. Lihat saja di PasarTanah Abang, orang berdesak-desakan, mereka lupa tuh apa yang disebut protokol kesehatan. Kayaknya, kalau lagi begini sudah nggak peduli, mau berdesakan kek, senggol-senggolan kek, pokoknya tujuannya berhasil. Yakni dapat keperluan lebaran.

Kayaknya sih kepadatanya yang terjadi di pasar terbesar di Asia tenggara tersebut bukan saja banyaknya orang yang belanja, tapi juga para pedagang kagetan  yang juga banyak banget. Mereka bahkan bukan saja menempati kiaos di dalam gedung, tapi meluber sampai ke trotoar dan bahkan melebar sampai jembatan penyebarangan.

Hiruk pikuk yang luar biasa di tengah terik matahari. Konsumen yang belanja, juga kesibukan petugas yang kewalahan menghalau pedagnag kaki lima yang dianggap tidak mematuhi peraturan sangat mengganggu kenyaman.

Bayangkan saja,  itu trotoar dan jembatan penyebarangan yang seharusnya buat jalan orang malah buat jualan? Gimana ya? Alasan mereka klise cari uang, terus di tempat inilah lokasi yang paling strategis buat menjajakan  dagangan.

Bukan Tanah Abang saja, kayaknya semua pasar juga negitu, bahkan ada yang disebut ‘pasar tumpah’ meluber ke jalan raya. Ini pasar lahir ketika bulan puasa, dan mendekati lebaran.

Bahkan masih banyak pedagang yang menggelar dagangannya sampai lebaran. Dulu, ketika pemudik yang menggunakan kendaraan  lewat di jalan tersebut maka harus sabar karena kemacetaan yang luar biasa.

Setelah melihat di pasar, ayo ke terminal, pelabuhan dan bandara. Manusia di situ tujuannya sama, mau pulang kampung. Sebagian besar mereka yang ngotot harus mudik berangkat lebih awal, sebelum kena larangan pulang kampung. Apakah di situ banyak orang?.

Pertanyaan yang nggak perlu jawaban, karena sudah pasti membludak. Padahal orang yang mau pulang kampung banyak banget peraturannya.Tes kesehatan dan peraturan lain.

Makanya nggak heran kalau ada juga yang oknum yang  nggak bertanggn jawab memanfaatkan momen tersebut. Mereka menggunakan alat-alat bekas yang sangat mebahayakan kesehatan.

Dari ilustrasi di atas maka bolehlah kita ketar-ketir, sebab musabab yang dinamakan Covid 19 bakalan melonjak? Kan sudah dibilang, covid itu mencari kelengahan mansuia, yang nggak mengindahkan  ptrotokol kesehatan. Banyak orang yang kayaknya lupa atau nggak peduli karena nggak mampu menahan diri. Kepingin mudik, kepingin pakai baju baru, kepingin apa sajalah sampai lupa pada wabah yang ganas mengancam.          

Pemda DKI misalnya mencoba mengatasi hal tersebiut, dengan berbagai kebiajakan, menutup kegiatan pasar lebih awal? Serta ,menghalau para pedagang yang nggak tertib.

Ya serba salah memang. Ini kayak buah simalakama, pasar ditutup pedagang rugi, nggak ditutup bakalan menuai covid 19.  Ah, serba salah,ya? (massoes)

Tags:
Sental-SentillebaranBaju Barupulang kampung

Administrator

Reporter

Guruh Nara Persada

Editor