KITA sering kali diingatkan untuk tidak melakukan kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan. Bahkan, tak sedikit acara sedang berlangsung dibubarkan paksa karena telah menimbulkan kerumunan.
Begitu juga aktivitas masyarakat di pusat perbelanjaan, pusat perdagangan, pasar tradisional jelang lebaran ini perlu diatur sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan kerumunan.
Kita tahu pada kerumunan rentan terjadinya penularan Covid-19, apalagi jika warga yang berkumpul abai memakai masker, tidak menjaga jarak dan lalai membatasi interaksi. Larangan mudik lebaran bertujuan untuk membatasi mobilitas dan pergerakan penduduk dari kota ke desa dalam waktu yang bersamaan.
Mencegah terjadinya kerumunan yang berpotensi menyebarkan penularan. Kegiatan yang dilakukan untuk mendukung larangan mudik lebaran tentu dimaksudkan untuk meniadakan penumpukan massa, kerumunan dan pergerakan masyarakat yang berpotensi menyebarkan virus dari satu daerah ke daerah lainnya.
Karenanya penutupan jalan, penyekatan dan razia yang digelar sedapat mungkin tidak berdampak terjadinya penumpukan kendaraan, kerumunan massa di tempat lain.
Seperti yang beredar di media sosial, sejumlah bus terhenti, tak bisa bergerak di Jalan Tol Jakarta - Cikampek, akibatnya para penumpangnya yang sebagian besar karyawan yang hendak bekerja di kawasan industri Cikarang dan sekitarnya, turun dari bus, seperti yang terekan dalam video.
Sebagaimana dikutip harian ini, poskota.co.id, sejumlah bus tersebut terhenti lantaran terkena imbas dari penyekatan jalur mudik di KM 31,Cikarang Barat. Peristiwa yang terjadi Kamis (06/05/2021) pagi, dapat diduga imbas dari kepadatan sejak Kamis dini hari, sejak adanya penyekatan larangan mudik lebaran.
Artinya sejumlah bus dan kendaraan lain yang terhenti (sebagaimana dalam video yang beredar) bukan karena terjaring razia karena memang mereka bukanlah pemudik, tetapi terkena imbas penyekatan arus mudik.
Imbas penyekatan yang berpotensi terjadinya kerumunan inilah yang perlu diantisipasi bersama. Wajib diminimalisir. Tak hanya oleh petugas, pengelola jalan tol, juga warga masyarakat pengguna jalan tol.
Begitu juga jika imbas penyekatan menjalar ke jalan arteri, jalan kolektor dan jalan lokal yang dapat mengganggu aktivitas masyarakat. Kita tentu tak berharap, kegiatan meniadakan kerumunan berimbas munculnya kerumunan di tempat lain. Mari kita sama – sama jalankan prokes, apa pun situasinya. Menahan diri untuk tidak terjebak kerumunan. (jokles)