ADVERTISEMENT

Kepala BP2MI Laporkan Penipuan Calon Pekerja Migran Indonesia ke Bareskrim

Rabu, 21 April 2021 17:15 WIB

Share
Kepala BP2MI Benny Rhamdani bersama calon PMI beberkan hasil penggrebekan dan penipuan ke Bareskrim Polri. (rizal)
Kepala BP2MI Benny Rhamdani bersama calon PMI beberkan hasil penggrebekan dan penipuan ke Bareskrim Polri. (rizal)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID –  Setelah lakukan penggrebekan pengiriman non prosedural  Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) di Jakarta Pusat dan Jakarta Barat, Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani  melaporkan hasil penggrebekan dan penipuan ke Bareskrim Polri.

Benny mengatakan, telah melaporkan hasil penggrebekan CPMI non prosedural ke Bareskrim, Rabu (21/04/2021).

"BP2MI telah melaporkan hasil penggrebekan CPMI non prosedural ke Bareskrim.  Kami telah melakukan upaya tindakan pencegahan 15 orang di apartemen Istana Harmoni Gambir, Jakarta Pusat. Kemudian pindah ke apartemen Puri Mansion, Jakarta Barat diamankan 10 orang CPMI nonprosedural," ujar Benny Rhamdani di aula KH Abdurahman Wahid BP2MI, Rabu, (21/4/2021).

Benny mengatakan, para CPMI  mengaku diproses oleh PT Safana Agency Indonesia, setelah dicek pada SISKOP2MI tidak tercatat dan Sistem Kementerian Ketenagakerjaan juga tidak tercatat.

"Jangankan travel, Lembaga Pelatihan Kerja  (LPK) pun tidak boleh melakukan penempatan PMI. Oleh PT tersebut, CPMI diminta menyetor sejumlah uang hingga 40 juta. Setelah lunas dalam 3 bulan mereka dijanjikan akan diberangkatkan, dan kenyataannya hingga hari ini tidak diberangkatkan karena bukan P3MI. Ada CPMI yang berusaha menagih tapi tidak diberikan uangnya kembali," jelasnya

Dengan fakta dan bukti tersebut, lanjut Benny, upaya penempatan yang dilakukan PT Safana Agency Indonesia adalah ilegal dan mengarah kepada mafia sindikat yang hanya cari keuntungan semata. 

"PT Safana Agency Indonesia  juga telah melakukan penipuan di facebook dengan meyakinkan bertemu dengan Kepala BP2MI. Saya sebagai Kepala BP2MI menantang untuk menyebut oknum di BP2MI yang terlibat dalam proses penempatan, silahkan sebutkan dan akan saya tindak," ujarnya.

Saat ini, menurut Benny,  adalah era bersih.  BP2MI akan terus melakukan pemeriksaan dan sedang berupaya melakukan advokasi para korban, termasuk CPMI para korban yang sudah ditempatkan oleh PT Safana ke Turki.

Sementara itu, calon PMI, Arif, asal Majalengka mengaku, sudah menyerahkan uang sebanyak 70 juta.  Oleh PT Safana, disuruh melunasi  seluruh uang dan dijanjikan bulan Januari akan  diberangkatkan bekerja.

"Jika tidak terbang akan dikembalikan uangnya, namun sampai sekarang tidak dikembalikan dan saya sudah merasa tertipu," paparnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT