Jokowi Sebut KIT Batang akan Ditempati Perusahaan Multinasional yang Investasi di Indonesia

Rabu 21 Apr 2021, 17:15 WIB
Presiden Joko Widodo saat meninjau KIT Batang di Jawa Tengah. (foto: ist)

Presiden Joko Widodo saat meninjau KIT Batang di Jawa Tengah. (foto: ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Presiden Joko Widodo menyebutkan sejumlah perusahaan multinasional berkomitmen untuk investasi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang yang berlokasi di Desa Ketanggan, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Itu disampaikan Jokowi saat meninjau KIT Batang, Rabu (21/4/2021).

"Nantinya, KIT Batang akan dihuni oleh perusahaan-perusahaan multinasional yang melakukan relokasi dan investasi ke Indonesia. Sejumlah perusahaan multinasional," kata Jokowi.

Presiden juga menyebut perusahaan yang sudah membuat komitmen, seperti perusahaan  baterai asal Korea Selatan LG Chem, produsen kaca asal Korea Selatan KCC Glass Corporation, produsen pipa plastik asal Belanda Wavin, dan perusahaan keramik asal India Abroad Vitrified.

Dalam kunjungan kali ini, Kepala Negara memantau perkembangan dari pembangunan kawasan itu.

"Saya mengecek kesiapan dari Kawasan Industri di Batang ini karena nanti di Bulan Mei akan ada groundbreaking, peletakan batu pertama, untuk industri kaca, mungkin akan jadi yang terbesar di Asia Tenggara," ujar Presiden dalam  pernyataannya di lokasi.


Pemerintah menyiapkan kurang lebih 4.300 hektare lahan bagi pengembangan kawasan. Pada fase pertama, 450 hektare disiapkan untuk membangun tiga zona, yakni manufaktur dan logistik, inovasi dan ekonomi kreatif, serta industri ringan dan menengah.

"Ini adalah kawasan industri di Batang yang nantinya akan dikerjakan seluas 4.300 hektare. Sekarang telah disiapkan dan hampir selesai 450 hektare yang akan dipakai untuk investasi-investasi terutama yang berkaitan dengan teknologi," kata Presiden.

Hingga saat ini, perkembangan dari pekerjaan pematangan lahan untuk ketiga zona tersebut telah mencapai di atas 99 persen sejak awal mula penyiapan lahan yang dilakukan pada Juli 2020. Bersamaan dengan itu, pemerintah juga tengah membangun sejumlah infrastruktur pendukung dan akses jalan baik di dalam, dari, maupun menuju kawasan industri tersebut.

Kawasan industri tersebut dikembangkan selain untuk menjadi salah satu tumpuan pengembangan industri di Indonesia, juga memberi kesempatan kerja yang seluas-luasnya bagi setidaknya 250.000 tenaga kerja setempat.

Lebih jauh, kawasan tersebut juga diharapkan dapat mendatangkan investasi sebesar Rp41,8 triliun di fase pertama sekaligus menjadi program prioritas untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional.

Berita Terkait
News Update