JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pesawat cargo Trigana tergelincir di landas pacu pada pukul 13.00 WIB di Bandara Halim Perdana Kusuma, Sabtu (20/3/2021).
Peristiwa kecelakaan ini membuat sejumlah pengalihan penumpang ke Bandara Soekarno Hatta dan terjadi penumpukan penumpang.
"Saya tadi sudah boarding, penerbangan saya jam 4 sore ini ke Bali, tapi terpaksa harus dialihkan ke Bandara Soekarno Hatta, karena proses evakuasi memakan waktu lama. Tadi petugas bandara mengumumkannya," tutur Wildan Nova Saputra, saat dihubungi poskota.co.id.
Wildan Nova juga mengatakan jika dirinya menerima pengumuman resmi sekitar 1,5 jam setelah terjadinya kecelakaan dari pihak Bandara Halim Perdana Kusuma.
Pesawat berwana biru itu terlihat keluar dari jalur run way.
"Kecelakaannya pas di landas pacu, tadi landasan pacunya penuh dengan alat-alat berat evakuasi. Saya belum tahu korbannya ada berapa, katanya si pesawat barang, tapi di dalamnya itu ada kru pesawat," tambahnya.
Pria yang berprofesi sebagai ASN sekaligus dosen ini mengatakan saat ini dirinya tengah berada di Bandara Soekarno Hatta.
"Saya baru saja sampai Soetta ini, tadi naik bus yang disediakan pihak maskapai Citilink," ungkapnya.
Wildan mengatakan saat ini terjadi penumpukan di Bandara Soetta akibat pengalihan lalu lintas udara.
"Semua penerbangan yang menggunakan Citilink tujuan Denpasar, Palembang dan Medan dialihkan kesini semua," jelasnya.
Wildan mengatakan banyaknya peristiwa kecelakaan pesawat di Indonesia harus menjadi perhatian pemerintah untuk memperbaiki sistem transportasi tersebut.
"Ngeri juga kan kalau mau naik pesawat ada kejadian kayak gini, awal tahun ini kecelakaan Pesawat Sriwijaya tujuan Pontianak korbannya banyak, terus beberapa hari yang lalu gagal mesin juga pesawat tujuan Yogyakarta yang Citilink itu, sekarang ada lagi. Kita calon penumpang jadi nggak nyaman," keluhnya.
Tak hanya itu, Wildan juga berharap sebaiknya pihak bandara dan maskapai juga harus cepat tanggap memberikan info agar para calon penumpang pesawat tidak kebingungan.
"Tolong lebih diperhatikan manajemen krisisnya, baik dari pihak Angkasa Pura, maupun maskapai sehingga penumpang tidak kebingungan," tandas Wildan Nova. (mia)