JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Kepala Terminal Kalideres, Revi Zulkarnaen menyambut positif wacana dibukanya mudik Lebaran 2021.
Ia berharap ada alat tes Covid-19 yang terjangkau untuk penumpang bus agar mudik dari Terminal Kalideres tetap aman.
Revi mengatakan bahwa pihaknya sudah menerima informasi wacana mudik lebaran yang kembali diadakan saat libur Lebaran nanti.
Namun kata Revi, hal itu baru sebatas wacana sehingga pihaknya belum mendapatkan arahan skema protokol kesehatan ketat dalam mudik tersebut.
Baca juga: Menhub Buka Peluang Izinkan Mudik, Terminal Kalideres Persiapkan Sarpras
Meski begitu, Revi memiliki beberapa saran apabila mudik benar-benar diadakan di saat Lebaran mendatang.
Beberapa saran itu misalnya saja pengadaan GeNose di Terminal Kalideres. Kata Revi, meski sudah ada wacana, sampai saat ini ia belum mengetahui kapan GeNose diadakan di terminal tersebut.
Padahal, GeNose sangat dibutuhkan di terminal tersebut karena memiliki harga terjangkau Rp20 ribu hingga Rp25 ribu.
Pengadaan alat kesehatan GeNose tersebut, masih Revi, diyakini dapat kembali meningkatkan kepercayaan penumpang bus untuk menaiki transportasi itu di tengah Pandemi Covid-19.
Baca juga: Terkait Rencana Menhub Ijinkan Mudik Lebaran 2021, Supir Bus: Belum Tahu!
Sebab, penumpang akan jauh lebih merasa aman dari tertular virus.
"Harga tesnya yang murah juga kemungkinan bisa membuat penumpang lebih perduli untuk lakukan tes kesehatan sebelum berpergian ke luar kota,"terangnya ditemui Rabu (17/03/2021).
Selain itu Revi berharap nantinya akan ada pengetatan kebijakan protokol kesehatan dalam mudik tahun 2021.
Misalnya saja dengan memberikan sanksi terhadap PO Bus dan penumpang yang bandel tidak menerapkan protokol kesehatan.
Baca juga: Terkait Rencana Menhub Ijinkan Mudik Lebaran 2021, Supir Bus: Belum Tahu!
Sebab kata Revi, tidak dipungkiri sampai saat ini masih ada pelanggaran protokol kesehatan dari penumpang dan pegawai PO Bus.
Pegawai terminal juga kesulitan mengendalikan tersebut karena jumlah yang tidak memadai.
Terlebih Terminal Kalideres sifatnya terbuka sehingga butuh kerjasama semua pihak dalam menjaga protokol kesehatan.
"Jadi kalau bisa ada sanksi tegas juga yang dapat membuat PO Bus atau penumpang memiliki tanggung jawab yang sama dalam menjaga protokol kesehatan," harapnya. (CR01/tri).