ADVERTISEMENT

Supir dan Kenek Bus Kecewa Dengan Aturan Pemerintah Melarang Mudik Lebaran

Jumat, 26 Maret 2021 22:35 WIB

Share
Yanto, Supir Bus PO Arimbi di Terminal Kalideres
Yanto, Supir Bus PO Arimbi di Terminal Kalideres

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah resmi melarang mudik lebaran tahun ini. Aturan ini membuat para supir Bus dan Kenek di Terminal Kalideres protes.

Mereka kecewa karena tahun sebelumnya mudik lebaran sudah ditiadakan, dan tahun ini akan kembali ditiadakan lagi mudik lebaran.

Yanto, supir Bus PO Arimbi di terminal Kalideres mengaku kecewa dengan kebijakan pemerintah tersebut.

 Ditambah dengan kondisi pandemi seperti ini dimana para penumpang Bus masih sepi.

"Kita kan mengharapkan dari terminal ini buat anak istri kita makan, udah ditutup mau ditutup lagi gimana rakyat ini? apa suruh maling? apa suruh ngerampok? kerjaan cuma disini, kasihan rakyat," ujarnya di terminal Kalideres, Jumat (26/03/2021).

Menurutnya, mudik lebaran merupakan momen bagi dirinya, sebab Terminal Bus pasti ramai dikunjungi oleh pemudik yang ingin pulang.

 Menurutnya, mudik lebaran merupakan momen bagi dirinya, sebab Terminal Bus pasti ramai dikunjungi oleh pemudik yang ingin pulang.

"Pengalaman tahun lalu kan setahun sekali yang diharepin kan lebaran, kita ditutup kita waduh," katanya.

"Ya kita udah sengsara semua ga bisa keluar, anak istri kita makan gimana, gitu aja dalam isi hati kita," tambahnya.

Meskti begitu, dirinya tidak mempermasalahkan jika nantinya ada tes GeNose atau swab antigen di terminal Kalideres asal jangan ditutup terminal untuk mudik lebaran.

 
"Semua karyawan semua penumpang juga pengennya mudik semua ketemu keluarga. Kalo ini ditutup kita susah juga, emang pemerintah mencukupi kita? Emang pemerintah tau kita makan engganya?," jelasnya.

Jika kebijakan pemerintah itu benar terealisasi, masih Yanto, ia mengaku akan mengakali agar kebutuhan hidupnya tetap terpenuhi.

"Ya gimana caranya kita buat ngempanin anak istri kita mau curi mau gimana kita akali caranya untuk beli beras untuk makan anak istri kita," imbuhnya.

Untuk itu, ia berharap agar pemerintah bisa memperhatikan nasib para supir maupun kenek Bus jika mudik lebaran ditiadakan.

"Pengennya dibuka seperti biasa terminal ini jadi biar temen-temen kita biar pada bisa makan semua, biar anak istri bisa beli baju fitrahnya," ungkapnya.

Sementara, Jaka kenek Bus PO Kroya Putra, mengatakan kebijakan pemerintah soal ditiadakannya mudik tidak masuk akal.

"Tanggapan saya gak masuk akal, kalo kemaren udah dibuka tapi kenapa sekarang ditutup lagi, dengan alasan apa?," katanya.

Belajar dari pengalaman tahun lalu, Jaka mengaku bahwa dirinya bermain petak umpat dengan petugas untuk mengangkut penumpang.

"Waduh parah banget main petak umpat kita, tidak diperbolehin tapi tetap kami melanggar," ujarnya.

Menurutnya, kebijakan larangan mudik lebaran tidak tepat, sebab masih penumpang masih mudik menggunakan travel.

Malah dirinya menyarankan agar sebaiknya aturan mudik lebaran tetap diadakan namun dengan syarat-syarat protokol kesehatan yang ketat.

"Kalo gak dikasih syarat aja kan ada rapid tes-tes segala macam," paparnya.

"Gak keberatan, sama sekali gak keberatan asal jangan ditutup," tambahnya.

Jaka berharap agar mudik lebaran tetap diadakan meskti ditengah pandemi Covid-19 dengan aturan-aturan protokol kesehatan yang ketat.

"Biar orang bolak balik bisa tenang kan kita juga tenang dapat penumpang dapat rejekinya," tutupnya. (Cr01).

 

Teks foto: Yanto, Supir Bus PO Arimbi Di Terminal Kalideres.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT