SETELAH lahirnya telepon genggam, alias HP, maka sebagian besar orang, tua muda, nggak mau lepas sama benda tersebut. HP memang luar biasa canggihnya, karena di dalamnya banyak banget informasi dan pengetahuan yang sangat dibutuhkan oleh semua orang.
Apa isinya? Semua orang sudah paham. Dan kayaknya nggak mampu menghitung apa isi di dalam HP. Bayangkan saja, seorang ibu lagi kebingungan bagaimana dan apa bumbunya sayur asem. Kebetulan ini sayur kedoyanan sang mertua, yang mau berkunjung ke rumah.
Maka bolehlah membuka HP dan lihat itu di Google. Maka, siapa saja termasuk emak-emak akan dengan mudah memasak sayur dan lak pauk yang diinginkan. Mau masak apa lagi? Kue, atau apalah. Kue kering, basah ,setengah basah. Silakan, nggak usah malu-malu, nyotek aja deh.
“Jadi Ibu mau masak apa hari ini, saya mau datang ke rumah ibu, sekalian numpang makan, nyobain masakan Ibu,” ujar sahabat pada istri Bang Jalil.
Baca juga: Kawan jadi Lawan, Biasa dalam Politik, Bung!
“Wah, masakan apa saja, saya mah oke. Ngak usah lihat di HP, saya bisa. Kan saya dari kecil masak?” ujar istri Bang Jalil, sedikit sombong.
“O, kalau begitu dah nggak ada masalah, dong?” kata sahabat lagi.
“Ada Pak, ini yang buat belanja bahan-bahan masakannya yang nggak ada!” kata istri Bang Jalil, terus terang.
“Ibu jangan bikin malu,” kata sang suami.
Baca juga: Kaya Dadakan, Mendadak Kaya
Kembali ke HP, dalam satu jajak pendapat kecil-kecilan, bahwa HP adalah benda yang nggak pernah lepas dari genggamannya. “Kayaknya satu detikpun nggak bisa lepas dari HP. Jari-jari saya kayaknya gatel kalau nggak mencet itu huruf yang ada di HP,” kata seorang ibu.