SEORANG lelaki, setengah baya nampak menggigil kedingin, di bawah hujan deras. Lalu dia pun dengan sempoyongan mendekati gerbang pagar rumah yang dia lewati. Kebetulan di depan rumah itu ada seorang lelaki pemilik rumah. Lelaki tadi tiba-tiba roboh, dia pingsan.
Dengan segala upaya, si pemilik rumah tadi untuk mencoba menolong. Dengan segala upaya pula si empunya rumah minta bantuan tetangganya karena ada orang pingsan di depan rumahnya. Seperti layaknya orang timur, maka mereka membantu si lelaki tersebut dengan segala daya upaya juga. Di antaranya mengganti bajunya, memberi makan setelah siuman.
Lalu terjadilah diaolog dengan terbata-barta lelaki itu bercerita, bahwa ada ketinggalan bis rombongan wisata di terminal. Dia, katanya, tertinggal begitu saja, sementara tak punya bekal apapun termasuk dompet dan isinya, juga nggak punya HP.
Baca juga: Tanya Saja pada Rumput yang Tak Bergoyang
Tapi, orang yang rumahnya didatangi tamu nggak dikenal tersebut lapor pada polisi, kalau di rumahnya, ada orang sedang kesusahan, tersesat, tertinggal mobil wisatanya. Polisi pun datang. Tetapi, sebelum petugas sampai ke TKP, di Jawa Timur itu sang lelaki tadi sudah bergegas pergi.
Ternyata, "bapak ibu, tadi itu sepenggal drama yang dimainkan oleh seorang penipu,” kata petugas, sudah tahu dan sangat mengenali pelaku. Mereka sering melakukan itu di beberapa tempat, menipu orang yang ujung-ujungnya minta uang dan pura-pura untuk ongkos.
Ya, pokoknya diminta hati-hatilah, kalau mengalami kejadian semacam. Jangan buru-buru percaya kalau si penipu lagi ngibul. Baiknya hubungi petugas terdekat, RT/RW dan polisi.
Baca juga: Hebat Berprestasi, Tapi Lebih Hebat Tak Korupsi
Mereka itu pandai main drama dengan lakon yang menyedihkan. Itu sengaja biar warga yang menyaksikan sedih. Pokonya lebih sedih dari cerita film India, deh! (massoes)