TERBACA di medsos bahwa banyak terjadi konflik sosial antar kelompok. Terjadi juga pernyataan kemerdekaan dari OPM dan Aceh. Meskipun hal itu kurang dimuat di media utama, tetapi membaca itu semua, hati ini menjadi ciut juga.
Bagaimana jadinya masa depan Indonesia jika konflik-konflik seperti itu terus terjadi dan seolah dibiarkan?
Semua konflik pasti ada sebabnya. Pasti ada kepentingan dari kelompok yang berkonflik dan yang menyatakan kemerdekaan tadi yang belum diakomodir.
Baca juga: Buku
Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah sudah pernah diprakarsai pertemuan musyawarah dari berbagai kelompok yang berkonflik tersebut? Apakah semua kelompok tersebut sudah pernah diajak duduk satu meja untuk mengutarakan kepentingan mereka?
Sudahkah OPM dan kelompok separatis Aceh diajak bertemu dan berdialog? Mungkin sudah pernah dilakukan dialog tetapi jika mereka tetap ngotot melawan, berarti masih ada perasaan mengganjal pada diri mereka. Karena itu tidak ada salahnya jika mereka diundang berdialog lagi secara terus menerus.
Setiap orang atau kelompok memiliki harga diri. Hal inilah yang harus diperhatikan dan diutamakan oleh semua pihak yang bertikai.
Baca juga: Rakyat dan Pemerintah
Janganlah salah satu pihak memaksakan kehendaknya tanpa bersedia mendengarkan aspirasi pihak lain. Pendekatan kekerasan sebaiknya diganti dengan dialog, musyawarah. Pendekatan militer mestinya diganti dengan pendekatan budaya.
Perbanyak pertemuan kesenian dan pertandingan olahraga antar suku, antar kabupaten, antar propinsi dll. Jangan semua masalah ditangani secara Politik dan militer.
Cara Pak Jusuf Kalla dalam menyelesaikan konflik Aceh bisa dijadikan contoh bagi penyelesaian konflik-konflik lainnya.
