Buku

Minggu 29 Nov 2020, 06:00 WIB
Prof Dr Amir Santoso, Gurubesar FISIP UI; Rektor Universitas Jayabaya,

Prof Dr Amir Santoso, Gurubesar FISIP UI; Rektor Universitas Jayabaya,

Buku memang bisa bikin heboh seluruh negeri, bahkan mungkin seluruh dunia. Buku The Wealth of Nations karangan Adam Smith, ternyata mampu memperluas perkembangan kapitalisme di seluruh dunia. Ini karena banyak tokoh di berbagai negara kemudian terpengaruh untuk menerapkan sistem ekonomi liberal yang menghasilkan kapitalisme, dan kemudian juga melahirkan kolonialisme alias penjajahan. 

Buku Karl Marx berjudul Das Kapital juga mengguncang dunia dan menjadi inspirasi bagi lahirnya gerakan komunis. Apalagi ketika kemudian Marx dan Lenin menerbitkan buku “Manifesto Komunis”, maka makin gegerlah dunia karena menjadi tonggak kelahiran partai dan negara komunis di Uni Soviet dan di beberapa negara lainnya seperti di China, Cuba dan Korea Utara. 

Jadi jangan main-main dengan buku dan tulisan. Seperti halnya ucapan lisan, buku mampu membuat inspirasi bagi pembacanya. 

Tapi tentu tidak semua buku punya pengaruh besar dan luas. Lebih banyak buku-buku bagus yang pengaruhnya terbatas    hanya secara pribadi saja.

Karena itu kita juga tidak perlu harus seperti orang tergigit tikus ketika melihat ada orang sedang difoto selagi membaca sebuah buku.

Orang yang suka kaget ketika melihat orang lain sedang membaca buku, menandakan orang itu jarang membaca buku yang serius. Paling yang dibacanya adalah buku pelajaran sekolahnya dan buku-buku komik pengisi waktu.

Makin banyak orang yang menjadi blingsatan melihat foto orang lain ketika sedang membaca buku menandakan makin banyak yang belum tercerahkan.

Apalagi jika ada orang  yang mencemooh dengan mengatakan bahwa buku yang sedang dibaca oleh orang lainnya adalah buku lama karena dia sudah membacanya sekitar  delapan tahun yang lalu. 

Lah, padahal buku yang dimaksud baru diterbitkan dua tahun yl. Hebat nian. Jangan-jangan orang itu adalah paranormal yang mampu membaca sesuatu sebelum ada wujut, hehe. 

Semua buku hendaknya ditanggapi secara biasa, tidak perlu heboh, meskipun buku itu mungkin isinya tidak sepaham dengan pendirian kita. Namanya juga karangan orang yang punya pikiran dan pendapat berbeda dengan kita. 

Justru kita harus membaca banyak buku meskipun buku itu ditulis oleh orang yang berbeda mazhab dengan kita. Tujuannya adalah agar kita bisa mengetahui apa dan bagaimana pemikiran mereka. 

News Update