Ketua MPR Bambang Soesatyo bicara UMKM di Bali.

Nasional

Bamsoet Ungkap Rendahnya Kemampuan UMKM Tembus Pasar Ekspor

Minggu 27 Des 2020, 06:55 WIB

JAKARTA -  Salah satu tantangan yang dihadapi sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) adalah rendahnya  kemampuan UMKM menembus pasar ekspor.

Saat ini kemampuan UMKM menembus pasar ekspor hanya sebesar 14 persen.

Jika UMKM hanya terfokus pada pasar domestik dan mengabaikan potensi pasar global yang besarnya sekitar 28 kali lipat pasar domestik, sama saja menyia-nyiakan berbagai peluang yang tersedia di pasar global.

Baca juga: 1.673 IKM dan UKM Beragam Unit Usaha Dibina Sudin PPKUKM Kepulauan Seribu

"Kemampuan daya saing UMKM Tanah Air juga masih belum optimal,” ujar Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) usai bertemu dengan pengusaha Bali, Ajik Krisna, di Bali, Sabtu (26/12/2020).

“Karena jumlah yang mampu beradaptasi dan terhubung dengan ekosistem digital baru sekitar 13 persen,” lanjut Bamsoet.

 Padahal, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) melaporkan hingga kuartal II 2020, tingkat penetrasi internet di Indonesia mencapai 73,7 persen.

Baca juga: Dukung UMKM di Masa Pandemi, GoBiz Plus Hadir Lewat Digitalisasi Terlengkap nan Efisien

“Artinya, ada sekitar 196,7 juta jiwa penduduk Indonesia telah dapat menggunakan akses internet," ujar Bambang Soesatyo.

Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, hampir 96 persen pelaku usaha di Indonesia bergerak di sektor UMKM.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah UMKM di Indonesia mencapai 64,19 juta unit, menyerap 97 persen dari total tenaga kerja.

Baca juga: APD Produksi UMKM Bekasi Dinilai Kemenkes Salah Satu Hasil Terbaik

Kontribusinya terhadap produk domestik bruto sangat besar, mencapai 60 persen.

"Ironisnya, menurut survei Asian Development Bank (ADB) pada 16 September 2020, sebesar 48,8 persen UMKM di Indonesia terpaksa gulung tikar. Kondisi ini diperparah oleh lingkungan bisnis permintaan domestik yang turun hingga 30,5 persen," jelas Bamsoet.

Karenanya, Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini berharap pemerintah mampu membangun iklim usaha yang dapat mendorong lahirnya inovasi baru.

Baca juga: Dana Hibah Rp2,4 Juta Mendorong UMKM Bertahan di Tengah Pandemi

Mengingat Indeks Inovasi Global (Global Innovation Index) menempatkan Indonesia pada posisi ke-85 dari 131 ekonomi negara di dunia. Posisi ini belum mengalami peningkatan sejak tahun 2018.

"Artinya, diperlukan langkah kreatif sebagai stimulus mendorong lahirnya inovasi baru di Tanah Air. Karena tanpa inovasi, UMKM hanya akan bergerak ditempat, atau bahkan lambat laun bisa tergulung roda zaman," pungkas Bamsoet. (rizal/win)

Tags:
BamsoetUMKMKemampuan UMKMPasar Ekspor

Reporter

Administrator

Editor