JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Terbongkarnya kasus pembunuhan Hilda Hidayah (22) yang hamil dan dikubur di pinggir tol Jagorawi, lantaran salah satu pelaku kerap digentayangi arwah korban.
Hampir satu tahun, arwah Hilda Hidayah (22), kerap masuk di mimpi bahkan muncul di kehidupan sehari-hari salah satu pelaku.
Adalah Qhairul Fauzi alias Unyil (20), yang kerap dihantui atau digentayangi arwah korban Hilda yang dibunuh saat lagi hamil itu.
Hampir satu tahun, bayangan wanita yang tengah mengandung sembilan bulan dan dikubur setengah badan ini, terus mengganggu pemuda tersebut.
Unyil sendiri memang terlibat dalam pembunuhan Hilda karena ikut dalam proses pembuangan dan mengubur.
Pasalnya, pemuda ini merupakan kernet bus Mayasari P 9BC jurusan Kampung Rambutan-Cikarang, yang dikemudikan Hendra Supriyatna, 38, yang awalnya membunuh korban.
"Hampir tiap hari saya dihantui terus sama arwah korban, saya nggak kuat, strees. Saya mau nyerahin diri tapi enggak berani, takut dipenjara saya minta maaf sama korban," ujar Unyil.
Menurut Unyil, ia yang bekerja sebagai kernet Hendra memang ikut membantu proses pembuangan dan penguburan jasad Hilda. Pada saat itu, dengan menggunakan bus berpelat B 7069 IV ia dan Hendra membawa jasad korban dari terminal Cikarang.
"Saya bantu mengangkat jasad korban pas mau dibuang, saya pegang tangannya. Tapi yang gali tanah untuk lokasi nguburnya si Indra, dikubur malam-malam," tuturnya yang sempat curhat.
Unyil mengungkapkan, lokasi taman kota di pinggir Tol Jagorawi dipilih karena mereka paham betul area sekitar sepi dan jauh dari permukiman warga.
Dan tanpa ada yang sadar, keduanya pun bisa membuang dan mengubur jasad korban. "Saya minta maaf, saya cuma dimintai bantuan saja. Karena akang itu kan sopir saya," ungkapnya.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Makasar Iptu Mochamad Zen mengatakan, curhatan Unyil yang mengaku 'dihantui' Hilda yang membuat kasus ini bisa terungkap.
Baca juga: Begini Cara Sopir Bus Bunuh dan Kubur Istri Siri yang Hamil Sembilan Bulan di Pinggir Tol Jagorawi
Pasalnya, informasi yang diterima pada Senin (14/12), langsung ditindaklanjuti. "Dia yang pertama kali diringkus oleh tim Rajawali Polres Jakarta Timur," ujarnya.
Dari penangkapan itu, sambung Zen, pihaknya mendapat identitas korban dan bersama jajarannya bergegas menemui pihak keluarga Hilda yang menjalankan usaha warung makan di Terminal Kampung Rambutan.
"Saat kita tunjukkan apa korban punya pakaian seperti saat jasad ditemukan pihak keluarga langsung menangis dan membenarkan," ungkap Kanit.
Baca juga: Setelah Membunuh Hilda yang Hamil, Pelaku Terus Dibayangi Perasaan Bersalah
Dan dari informasi awal itu, sambung Zen, pihaknya dapat mengungkap kasus tersebut. Dimana kedua pelaku akhirnya bisa diringkus tim gabungan dari polres Jakarta Timur dan Polsek Makasar.
"Saat ini kedua pelaku masih dalam pemeriksaan mendalam dan pasti akan kami jerat dengan pasal berlapis," pungkasnya. (Ifand/win)