ADVERTISEMENT

Setelah Membunuh Hilda yang Hamil, Pelaku Terus Dibayangi Perasaan Bersalah

Kamis, 17 Desember 2020 06:45 WIB

Share
Setelah Membunuh Hilda yang Hamil, Pelaku Terus Dibayangi Perasaan Bersalah

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA – Adalah seorang sopir yang membunuh Hilda Hidayah (22) yang saat itu hamil. Kejadiannya dua tahun lalu. Setelah membunuh Hilda yang hamil, Hendra Supriyatna (38) menguburnya di pinggir tol Jagorawi.

Menguburkan jenazah Hilda di pinggir tol Jagorawi ternyata tak cukup menenangkan hatinya, Hendra mengaku sempat berniat menyerahkan diri. Hilda sebenarnya adalah istri sirinya.  

Di depan polisi, Hendra mengaku gelisah, dan selama ini pelaku kerap dibayangi perasaan bersalah telah membunuh dan membuang wanita yang tengah mengandung anaknya.

Baca juga: Setelah 19 Bulan, Identitas Mayat Wanita Hamil di Pinggir Tol Jagorawi Terkuak Korban Dibunuh Suami Siri

"Awalnya saya sudah mau menyerahkan diri, tapi enggak berani karena harus kerja menghidupi keluarga. Selain menikahi korban, saya kan punya keluarga juga," kata Hendra,Rabu (16/12).

Hendra melanjutkan, ia sendiri mengaku menyesal telah membunuh lalu membuang jasad istri sirinya yang tengah hamil sembilan bulan.

Dan selama pelarian itu, ia juga menyebut terus terbayang wajah wanita dan merasa bersalah. "Walau sudah mau dua tahun masih terus terbayang, cuma kalau sampai di hantui belum pernah," ujarnya.

Baca juga: Sadis! Gak Mau Nikah Resmi, Istri Siri Hamil 9 Bulan Dibunuh dan Dikubur Pinggir Tol Jagorawi

Dan selama hampir dua tahun itu juga, sambung Hendra, ia merasa bersalah karena telah membunuh wanita yang telah ia nikahi secara sirih.

Namun, karena takut ditangkap polisi, ia pun mencoba melupakan apa yang telah ia lakukan. "Saya minta maaf kepada keluarga korban, saya menyesal atas apa yang telah dilakukan," ungkapnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT