JIKA punya hati, pasti pengirim foto Erlin (27), tidur dengan lelaki lain, menyesal tujuh turunan. Soalnya Sabirin (30), melihat foto kekasihnya sedemikian rupa, jadi mata gelap. Erlin dibunuhnya dan Sabirin yang kabur ke Krawang ditangkap polisi Prabumulih 8 bulan kemudian. Namanua Sabirin kok nggak sabaran.
Setelah ada HP android, wilayah pribadi orang makin menyempit, karena sering sengaja dipamer-pamerkan. Mau buka puasa Senin Kemis saja diposting, padahal ibadah kan masalah pribadi. Tapi itu masih ada nilai dakwahnya, karena siapa tahu jadi kepengin ikut puasa sunah. Tapi yang bahaya, aib orang pun diposting juga ke WA. Bila terkena pelanggaran pasal ITE, baru nyaho, masuk penjara gara-gara iseng pada orang lain.
Nasib janda Ny. Erlin warga Prabumulih (Sumsel) juga seperti itu. Dia jadi korban keisengan orang lain, yang kemudian berakibat fatal gara-gara kebodohan lelaki pemuja syahwat. Sabirin maunya Erlin dijadikan “simaskot” non BRI, sekedar untuk pemenuhan kebutuhan syahwat belaka. Tapi giliran menikahi secara resmi ogah karena takut resiko ekonominya.
Sabirin yang bekerja di perkebunan sawit Prabumulih, suka mencari hiburan malam di tempat karaoke. Dia di sana kenal dengan Erlin yang menjadi pemandu lagu. Keduanya pun pacaran, apa lagi Erlin statusnya janda beranak satu. Meski sudah sama-sama cocok, Sabirin tak mau menikahi, kecuali kemudian Erlin dikontrakkan rumah di Prabumulih.
Entah kenapa, setelah kimpoi dengan Erlin, Sabirin pilih usaha jadi petani pisang di Lampung. Erlin diajak tinggal di Lampung tidak mau, karena berat pada anaknya yang tinggal di pesantren. Walhasil Sabirin mondar-mandir Prabumulih-Lampung seminggu sekali. Ibarat mobil, Sabirin kan perlu tune up dan ganti olie, meski kilometernya belum sampai 5.000.
Nah, di sela-sela kekosongan Sabirin tersebut, Erlin yang tak kerja lagi di tempat karaoke, diam-diam pacaran lagi dengan lelaki lain. Sampai kemudian ada kenalan Sabirin yang berhasil memotretnya. Tanpa dipertimbangkan masak-masak resiko belakangnya, langsung saja gambar itu dikirim ke WA dengan kata pengantar, “Nih gendakanmu masih punya PIL lagi.”
Membaca kiriman WA tersebut, melihat Erlin dikeloni lelaki lain, Sabirin jadi emosi. Langsung dia melabrak ke Prabumulih, di rumah kontrakan Erlin dia marah-marah sambil menunjukkan gambar itu. Tapi ternyata Erlin tidak membantah, malah nantangin, “Kalau tak suka ya silakan cari perempuan lain!”
Sabirin ternyata nama doang, hatinya nggak penyabar. Langsung saja Erlin dibenturkan ke tembok. Begitu klenger segera disusul dengan cekikan. Ya wasalamlah tak lama kemudian. Mayatnya ditinggal begitu saja sampai ditemukan pemilik rumah kontrakan. Sabirin yang kabur dalam pengejaran polisi.
Sabirin ternyata kaburnya ke Jawa, bekerja serabutan di daerah Karawang. Sempat juga ternak lele. Tapi belum sempat panen, beberapa hari lalu polisi Prabumulih menjemputnya. Sabirin langsung diekstradisi ke Poltes Prabumulih. Dalam pemeriksaan dia mengaku emosi ketika disuruh cari perempuan lain.
Bukannya seneng dapat izin prinsip? (Tribun/Gunarso TS)