“Melalui webinar yang diselengarakan bersama Mabes Polri dilakukan dengan mengundang para pelajar untuk diberikan wawasan kebangsaan sesuai ideologi pancasila," paparnya.
Sementara itu radikalisme di Indonesia, sudah masuk ke dalam ranah gerakan perlawanan terhadap pemerintah.
"Ada perlawanan bukan lagi pendoktrinan secara internal, sehingga untuk istilah togut berbeda dengan alira radikalisme skala tinggi. Membuat orang lain itu dianggap sesuatu hal yang kafir atau menjelekkan ke arah sesat," tambahnya.
Baca juga: Elemen Masyarakat Kecamatan Kragilan Deklarasi Cinta Damai Tolak Anarkisme
"Butuh peran Polri dalam penanganan radikalisme, kerjasama dengan berbagai pihak. Kita harapkan dalam seminar ini dapat menumbuhkan wawasan kebangsaan religius ditengah bangsa yang terdapat perbedaan," harapnya. (angga/tri)