ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
APAKAH anda punya pelanggan? Pertanyaannya tentu saja ditujukan kepada mereka yang punya usaha. Usaha apa saja, jualan sayuran, sembako dsb. Jual jasa, sopir, pengojek yang online atau ojek pangkalan atau opang dan banyak lagi usaha yang tentu saja saling menguntungkan.
Orang disebut pelanggan tentu saja mereka yang biasa berulang membeli barang di satu pedagang, beli atau pun mengutang. Pokoknya, kalau mau beli sayuran ya, di penjual sayur yang sama. Beli pakaian,kosmetik, merawat wajah dan tunbuh juga di salon yang sama. “ Itu salon langganan saya, asyik dan nyamah baik pelayannya,” kata seorang ibu.
Kalau pelanggan sudah bicara begitu, maka itu pastinya ramai dan banyak punya pelanggan. Bagi, pembeli atau pelanggan,memang akan mencari yang murah harga, tapi juga pelayanan yang sangat penting.
Sebagai pemilik atau pelayan toko, layanilah pembeli atau pelanggan dengan serius dan ramah tentu saja. Misalnya jangan lupa senyum, dan menyapa dengan bahasa yang baik menyejukan, ”Ibu kemana aja, kayaknya udah lama nggak kemari, ya. Waduh bunda makin cantik aja. Ayo saya rawat dulu, mau bikin apa itu wajah biar putih dan awet muda? “ begitu kira-kira pemilik atau kapster salon pada sang pelanggan.
Kalau penuh, misalnya, minta maaf supaya ibu tunggu sebentar. Dan jangan lupa kasih minuman. Teh, kopi atau minuman dingin air mineral? Boleh sambil kerja, pelanggan diajak ngobrol, apa saja.
Janganlah pelanggan diabaikan saja, dengan penerimaan seadanya. Atau sama sekali nggak dapat pelayanan awal yang baik. Dipandang sebelah mata. Wah, ini ibu punya duit kagak ya, pakai ke salon segala. Hm, buat belanja ada nggak?
Pernah kan Anda sebagai pembeli diacuhkan, begitu? Malah si pelayan asyik main HP? Ah, keterlaluan, dan nggak salah kalau konsumen langsung balik badan, nggak jadi beli? He, gue ini pembeli. Pembeli itu raja, tau! (massoes)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT