ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
SAAT sekarang, di bulan Syawal ini lagi musim halal bihalal. Beragam pertemuan yang dikemas dengan nama halal bihalal digelar di berbagai tempat oleh sejumlah kalangan.
Awal masuk kerja pasca – libur lebaran, lazimnya dijadikan ajang untuk berhalal bihalal untuk berjabat tangan saling memaafkan.
“Di komplek kami, lingkungan RW 012 Taman Titian Indah, Kali Baru, Medan Satria, Sabtu (20/4/2024) malam juga menggelar halal bihalal di Masjid Al Insanul Kamil,” kata mas Bro mengawali obrolan warteg, bersama sohibnya, Heri dan Yudi.
“Wah makan – makan dong?,” timpal Yudi.
“Bukan soal makan – makannya, tetapi silaturahminya karena tujuan utama halal bihalal adalah menciptakan keharmonisan, mempererat silaturahmi, dan mendorong berbuat baik. Itulah mengapa di lingkungan RW 012 tiap tahun menggelar halal bihalal,” kata mas Bro.
“Silaturahmi apa silaturahim,” tanya Yudi.
“Beda kata, tentu beda makna. Tetapi sebaiknya tidak perlu memperdebatkan perbedaan makna, sebagaimana halnya menafsirkan makna halal bihalal yang memiliki sejarah panjang bagi bangsa Indonesia,” jelas mas Bro.
“Lagian kalau debat terus soal perbedaan, kapan halal bihalalnya, kapan bersalaman untuk saling memaafkan,” urai Heri.
“Justru melalui halal bihalal kita dapat menyelaraskan perbedaan dalam membangun kerukunan di lingkungan masyarakat. Lebih luas lagi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata mas Bro.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT