ADVERTISEMENT

Reshuffle, Sekarang Tak Ada, Besok, Masih Menunggu

Selasa, 7 Juli 2020 06:00 WIB

Share
Reshuffle, Sekarang Tak Ada, Besok, Masih Menunggu

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TEKA-TEKIsoal reshuffle (perombakan  kabinet) terjawab sudah. Presiden Jokowi memastikan untuk saat ini tidak  akan melakukan perombakan kabinet. Meski begitu, Presiden berharap kepada para menteri untuk bekerja keras.

Seperti disampaikan Menteri Sekretaris Kabinet, Pratikto dalam keterangan pers di Gedung Sekretariat Kabinet, Jakarta, Senin ( 6/7/2020), reshuffle tak relevan lagi. Alasannya, para menteri sudah bekerja dengan baik. Progress kabinet sudah berjalan dengan bagus.

Tidak dirinci apakah progress kabinet  setelah adanya teguran keras dari Presiden pada sidang kabinet 18 Juni lalu. Jika itu yang terjadi, maka sebuah kemajuan. Artinya teguran itu sangat manjur karena para menteri segera  bergerak   memperbaiki diri, meningkatkan kinerja kementeriannya.

Dengan  waktu yang relatif singkat (sekitar dua pekan) dapat mengubah dari yang kurang baik menjadi baik. Ini bentuk kepeduliaan atas tugas dan tanggung jawabnya sebagai pejabat negara.

Kita meyakini progress para menteri saat ini belumlah final. Jalan panjang masih terbentang, tugas – tugas berat yang masih menghadang menuntut untuk segera dituntaskan.

Bukan saja persoalan kesehatan masyarakat dan ekonomi rakyat akibat dampak pandemi Covid -19, tetapi lebih luas lagi masalah ketenagakerjaaan, pendidikan, keamanan dan sosial budaya.

Kita belum tahu pasti kapan pandemi benar – benar sirna dari negeri ini. Para ahli dapat saja memprediksi, tetapi kenyataan boleh saja berbeda dari hasil kajian. Yang diperlukan sekarang adalah sikap peduli dari semua elemen bangsa bagaimana pandemi segera berakhir, tata kehidupan baru segera terealisir.

Di sinilah perlunya sikap proaktif dari pejabat negeri untuk menyiapkan segala sesuatunya sesuai dengan bidang tugas dan tanggung jawabnya.

Menyiapkan tata kehidupan baru – sering disebut New Normal, baik fasilitas pendukungnya, sarana dan prasarananya, utamanya masyarakatnya. Ini menyangkut dukungan sosial ekonomi, sosial budaya, dan sosial keamanan menuju terwujudnya kehidupan yang lebih baik lagi.

Kerja keras tentunya sangat dibutuhan, termasuk dari para menteri untuk menciptakan tatanan kehidupan baru. Pejabat yang tidak memiliki progress, tentu akan dievaluasi, tidak menutup kemungkinan dimutasi atau diganti.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
1 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT