ADVERTISEMENT

Tak Perlu Galau, Stok Pangan Aman Berharap Harga Juga Aman

Jumat, 26 Maret 2021 06:00 WIB

Share
Petugas Sudin KPKP Jakarta Barat mengawasi produk pangan di Pasar Tomang Barat, Jalan Tanjung Duren Raya, Grogol Petamburan, Jakbar. (foto: cr01)
Petugas Sudin KPKP Jakarta Barat mengawasi produk pangan di Pasar Tomang Barat, Jalan Tanjung Duren Raya, Grogol Petamburan, Jakbar. (foto: cr01)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

WARGA Jakarta tak perlu galau. Itu kata yang sekiranya tepat disampaikan menyikapi ketersediaan stok dan keamanan pangan di Jakarta selama Ramadan dan Idulfitri 2021.

Kepastian ketersediaan stok dan keamanan pangan disampaikan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, setelah menerima informasi dari jajaranya terkait stok pangan dua bulan ke depan.

Maknanya selama bulan Puasa hingga Lebaran mendatang, stok pangan lebih dari mencukupi untuk memenuhi kebutuhan warga Jakarta.

Sekalipun ada kecenderungan meningkatnya permintaan jelang Ramadan dan Lebaran, stok akan tetap mencukupi.

Mengenai ketersediaan stok yang aman, dua pekan lalu juga disampaikan Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) Pemprov DKI Jakarta.

Saat itu (Selasa, 09 Maret 2021), disebutkan stok aman untuk satu bulan ke depan hingga jelang bulan Puasa.

Dari data yang dipaparkan, stok komoditas pangan lebih dari mencukupi kebutuhan. Sebut saja stok beras saat ini 360.970 ton, sementara kebutuhan satu bulannya hanya 103.8383 ton.

Ketersediaan gula pasir mencapai 21.751 ton dengan kebutuhan 1 bulan kedepan 6.309 ton. Bawang putih 1.722 ton, kebutuhan 1 bulan ke depan 1.522 ton. Begitu pun daging, bawang merah dan minyak goreng, stok yang tersedia lebih dari mencukupi kebutuhan untuk sebulan ke depan.

Dengan stok aman untuk dua bulan ke depan, kita duga penambahan stok komoditas pangan di Jakarta terus diupayakan. Ini dapat dipahami karena jelang Puasa dan Lebaran, lazimnya, permintaan kian meningkat.

Jika stok terbatas dapat berakibat kenaikan harga. Ini yang tidak boleh terjadi. Karenanya lewat kolom ini (Jumat, 12 Maret lalu) disinggung perlunya upaya mencegah timbulnya panic buying, aksi membeli komoditas pangan, utamanya sembako secara berlebihan pada waktu yang bersamaan.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT