BEKASI – Nekat! Di tengah pandemi Covid-19 seorang pemuda mengencani pelacur, lalu dia bayar separuh. Ulahnya harus dibayar mahal. Nyawanya melayang dihabisi centeng penjaga warung remang-remang (warem).
Peristiwa terjadi di lokalisasi liar Jalan Inspeksi Kalimalang, Desa Pasar Sari, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Minggu (7/6/2020) dini hari. Dibacok di bagian kepalanya hingga nyaris terbelah membuat pria berinisial Rz (24), dijemput ajal.
Sebelumnya, dalam kondisi sekarat dia dilarikan warga ke RS Sentra Medika, Cikarang. Namun hampir 12 jam dalam perawatan tim medis, Minggu (7/6/2020) petang, pria ini mengembuskan napas penghabisan. Jenazah Rz diterbangkan ke Palembang, kota kelahirannya.
Sementara pemilik warung remang-remang bar dangdut (bardut) berinisial Y (52), dan ‘anak asuh’-nya wanita inisial K (24), dimintai keterangan di Mapolsek Cikarang Selatan. “Keterangan dua saksi, pelaku yang menghabisi korban berjumlah sembilan orang. Identitas mereka sudah kami kantongi,” kata Kapolres Bekasi Kabupaten, Kombes Hendra Gunawan, Senin (8/6/2020) malam.
TARIF KENCAN
Motif pembantaian itu dipicu tarif kencan. “Korban tidak bayar penuh sesuai kesepakatan sebelum kencan,” imbuh Kapolres. Pembunuhan itu terjadi ketika Rz mendatangi lokasi liar di Jalan Inspeksi Kalimalang. Di sebuah bardut dia asyik bercengkrama dan berjoget bersama pelacur.
Baca juga: Pelacur Tetap Jajakan Cinta di Masa Pandemi Corona, Kriminolog : Mereka Tak Punya Opsi Lain
Tak lama berselang keduanya masuk ke sebuah bilik di warem itu. Usai berkencan, sekitar pukul 03:00 Rz keluar kamar. Saat itulah wanita teman kencannya itu marah-marah. “Keduanya cekcok lantaran Rz membayar separuh dari tarif kencan yang sudah di sepakati,” kata Kapolres.
Tarif kencan pelacur di tempat ini Rp200 ribu. Tak terima dibayar murah separuh harga, pelacur itu berteriak memanggil penjaga keamanan. Sejumlah bodyguard alias preman itu tersulut emosi. Rz yang nyelonong meninggalkan lokasi esek-esek tersebut dikejar. Rz mengambil langkah seribu, namun usahanya melarikan diri sia-sia.
Baca juga: Corona Mewabah, Pelacur Banting Harga
Di ujung gerbang lokalisasi di Kampung Poncol, dia ditangkap lalu digebuki dan kepalanya dibacok. Sembilan preman itu kabur, sementara Rz dilarikan warga sekitar ke RS Sentra Medika, Cikarang.
“Menjelang Magrib, dia mengembuskan napas penghabisan, setelah hampir 12 jam tak sadarkan diri diduga akibat gegar otak,” timpal Kapolsek Cikarang, Kompol Sukadi. Polisi masih mengejar para pelaku. (junius/iw/ird)