ADVERTISEMENT

Gardu Induk Cawang Terbakar Lagi, Dirut PLN Harus Dipanggil

Rabu, 2 Oktober 2013 21:59 WIB

Share
Gardu Induk Cawang Terbakar Lagi, Dirut PLN Harus Dipanggil

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA (Pos Kota) - Gardu Induk (GI) Cawang kembali yang terbakar, Rabu (2/10) malam sekitar pukul 19:45 WIB menyebabkan sebagian daerah Jakarta gelap gulita, karena kehilangan daya 200 MW. "Saya belum tahu penyebab terbakarnya GI Interbus Transformer unit 2 (IBT-2) Cawang. Saya belum dapat informasi dari kawan-kawan P3B," kata General Manager PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang, Moch Sulastyo ketika dikonfirmasi Pos Kota, semalam. Akibat terbakarnya GI IBT-2 Cawang ini, sejumlah gardu induk padam. Di antara GI padam TAMARA (trafo1,2), GI Duren tiga (trafo1,2), GI Mampang baru (trafo 1,2,3), GI AGP(trafo 2), GI Danayasa (trafo 1). Padamnya beberapa GI ini mengakibatkan terputusnya aliran listrik di sebagian daerah, seperti Jatinegara, Cawang, Tebet, Gatot Subroto, Kuningan, Mampang, Kebayoran dan sebagainya. Sehingga aliran listrik ribuan pelanggan padam. Saat ini, pihaknya sedang berupaya melakukan manuver untuk memulihkan dan menormalkan kembali aliran listrik yang padam. Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mendesak Menteri BUMN Dahlan Iskan dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik memanggil Dirut PLN dan General Manager P3B Jawa-Bali, terkait insiden kebakaran di GI IBT Cawang ini. "Panggil dan periksa Dirut PLN dan GM P3B. Keduanya harus bertanggungjawab atas musibah terbakarnya GI IBT Cawang ini," katanya. Ia mengaku banyak menerima pengaduan dari masyarakat melalui pesan singkat (sms), terkait dengan padamnya listrik saat ini. Bahkan di antara mereka tak sedikit mempertanyakan terulangnya kembali kebakaran GI IBT Cawang. Karenanya, ia meminta agar seluruh infrastruktur GI di audit menyeluruh. Sehingga bisa diketahui secara pasti. "Apakah kebakaran di GI IBT Cawang ini karena faktor teknis atau non teknis," terangnya. Jika sumbernya faktor teknis, misalnya ada kelalaian, Tulus mendesak agar kasusnya dilanjutkan terus. "Harus ada yang bertanggungjawab," tandasnya. (setiawan)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT