Ke depan, Dadang juga menjanjikan bukan hanya sembako yang akan dibagikan, namun juga kepesertaan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan kepada pengemudi opang dan petugas B3S.
Ia berpesan kepada para opang dan petugas sampah untuk tetap semangat bekerja dan mencari nafkah bagi anak istrinya.
"Saya juga pernah mengalami jadi supir angkot, jadi tukang bata, pedagang kaki lima, tidak perlu gengsi. Saya doakan sing berbesar hati, semangat, yang terpenting adalah bagaimana kita bisa menjadi manusia yang bermanfaat minimal untuk keluarganya," katanya.
Kepala Dispakan Kabupaten Bandung Ina Dewi Kania menambahkan, distribusi bahan pangan ini sebagai bentuk kepedulian Bupati Bandung kepada masyarakat terutama menjelang Idul Fitri.
Sasaran penerima paket sembako tersebut diprioritaskan bagi para pekerja rentan dan masyarakat rawan pangan. Antara lain tukang ojeg pangkalan, guru ngaji ustaz dan iustazah, juga seniman budayawan, termasuk buruh. Paket sembako dibagikan sesuai jumlah masing-masing kelompok penerima sasaran.
“Paket berisi beras 5 kiloan cukup untuk lima hari makan nasi, kemudian minyak goreng adn gula pasir,” imbuhnya.
Pada tahun 2024, Bupati Bandung sudah membagikan lebih dari 150.000 paket sembako. Sumber dana paket sembako antara lain berasal dari dana insentif daerah (DID) atau insentif kinerja Pemkab Bandung yang diterima dari pemerintah pusat. Sebagiannya lagi juga disokong dengan dana dari APBD melalui Dispakan.