POSKOTA.CO.ID - Selama bulan suci Ramadan, banyak orang yang ingin tetap menjaga kebugaran dan rutinitas latihan beban meskipun sedang menjalani ibadah puasa. Salah satu sosok yang sering dijadikan panutan dalam dunia kebugaran, khususnya di Indonesia, adalah Ade Rai.
Sebagai seorang atlet binaraga legendaris dan ikon fitness tanah air, Ade Rai sudah berpengalaman dalam menjaga performa fisik meskipun harus menyesuaikan dengan tantangan berpuasa.
Dalam berbagai kesempatan, seminar, maupun wawancara, Ade Rai kerap membagikan tips dan pandangannya tentang bagaimana cara terbaik menjalani latihan beban di bulan Ramadan tanpa mengorbankan kesehatan, ibadah, atau performa tubuh.
Baca Juga: Panduan Ideal Minum Air Putih Saat Bulan Ramadhan, Begini Penjelasan Ade Rai
Menurutnya, kunci utama adalah menyesuaikan intensitas dan pola latihan dengan kondisi tubuh yang berbeda selama puasa, serta memastikan asupan nutrisi dan waktu istirahat yang optimal.
Ia juga selalu mengingatkan bahwa bulan Ramadan bukanlah waktu untuk mengejar progres fisik yang ekstrem, melainkan momen untuk menjaga keseimbangan antara kesehatan fisik, mental, dan spiritual.
Dengan pendekatan yang bijak dan penuh kesadaran, Ade Rai membuktikan bahwa puasa bukanlah alasan untuk berhenti berolahraga, melainkan kesempatan untuk mengasah disiplin diri dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam menjaga kebugaran tubuh.
1. Waktu Latihan yang Tepat
Setelah berbuka puasa: Ade Rai menyarankan latihan setelah berbuka karena tubuh sudah mendapatkan energi dari makanan. Waktu ideal biasanya 1-2 jam setelah berbuka, agar makanan sempat dicerna.
Menjelang berbuka puasa (pre-iftar workout): Buat yang terbiasa latihan sore, Ade Rai kadang menyarankan latihan ringan mendekati maghrib, sehingga setelah latihan bisa langsung berbuka dan mengisi ulang energi.
Ade Rai pun memberikan catatan yakni jangan memaksakan intensitas tinggi saat tubuh dalam kondisi defisit energi.
2. Atur Intensitas dan Durasi Latihan
Fokus pada latihan beban dengan intensitas moderat.
Hindari latihan super berat (heavy lifting) karena tubuh dalam kondisi puasa (defisit kalori dan cairan).
Durasi: Cukup 45 menit - 1 jam. Tidak perlu lama-lama, yang penting efektif.
Baca Juga: Tetap Bugar Saat Puasa Ramadhan, Ini Pola Olahraga yang Dianjurkan Ade Rai
3. Prioritaskan Nutrisi
Buka puasa: Mulai dengan makanan yang ringan dan mudah dicerna (kurma, air putih, buah-buahan).
Setelah latihan: Pastikan ada asupan protein untuk pemulihan otot, seperti ayam, ikan, telur, tahu/tempe, atau whey protein jika diperlukan.
Sahur: Pilih karbohidrat kompleks (oat, nasi merah) dan protein agar energi lebih tahan lama.
Hidrasi: Ade Rai selalu tekankan minum cukup air di antara berbuka hingga sahur (minimal 2 liter), supaya tidak dehidrasi saat latihan.
4. Dengarkan Tubuh
Kalau merasa lelah berat, Ade Rai menganjurkan istirahat atau cukup lakukan latihan ringan seperti stretching atau jalan kaki.
Tujuan saat Ramadan bukan progress ekstrem, tapi mempertahankan kebugaran dan menjaga massa otot.
5. Mindset
Ramadan adalah waktu untuk ibadah dan refleksi, jadi Ade Rai mengingatkan agar tidak terlalu fokus pada hasil fisik, tapi lebih ke keseimbangan spiritual dan kesehatan tubuh.
Menjalani latihan beban saat berpuasa di bulan Ramadan memang membutuhkan penyesuaian, baik dari segi fisik maupun mental. Namun, seperti yang sering disampaikan Ade Rai dalam channel YouTubenya Dunia Ade Rai, dengan niat yang benar dan strategi yang tepat, bukan hal yang mustahil untuk tetap menjaga kebugaran selama menjalankan ibadah puasa.
Ramadan justru bisa menjadi momentum untuk melatih disiplin, menguatkan mental, dan membangun kebiasaan hidup sehat yang lebih seimbang.