POSKOTA.CO.ID - dr. Zulfitri, seorang spesialis neurologi dari Rumah Sakit Hermina Kendari membeberkan bahaya microsleep saat perjalanan mudik Lebaran.
Seperti diketahui bahwa microsleep bisa menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
Hingga saat ini sudah banyak kasus kecelakaan yang memakan korban jiwa akibat microsleep.
Dikutip dari YouTube Hermina Hospitals, dr. Zulfitri menjelaskan bahwa microsleep adalah episode tidur singkat yang berlangsung antara beberapa detik hingga satu menit.
Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Pemudik, Gerbang Tol Cikupa Diperluas dan Mesin Pemindai Diperbarui
Pada saat ini, lanjutnya, seseorang akan kehilangan kesadaran secara tiba-tiba dan tidak merespons rangsangan eksternal dengan baik.
Biasanya, kecelakaan yang terjadi akibat microsleep disebabkan oleh kelalaian pengemudi yang mengemudi dalam keadaan mengantuk, atau sering disebut dengan "drowsy driving".
Penyebab dan Risiko Microsleep
Kemudian dr. Zulfitri juga mengatakan, microsleep sering terjadi pada pengemudi yang sudah kelelahan atau kurang tidur. Hal ini bisa sangat berbahaya, karena orang yang mengalami microsleep tidak dapat melakukan tindakan penghindaran dengan cepat.
Misalnya, mereka tidak dapat menghindari kendaraan yang tiba-tiba berhenti atau melintas di depannya, atau tidak mampu merespons keadaan darurat dengan cepat.
Ini menjelaskan mengapa kecelakaan akibat microsleep cenderung lebih parah dibandingkan dengan kecelakaan yang melibatkan pengemudi yang terjaga.
Dengan demikian hal ini harus diperhatikan sebelum mudik Lebaran agar tetap aman saat berkendara.
Gejala Microsleep
- Mata terasa berat atau pandangan mulai kabur.
- Sering menguap atau berkedip berlebihan.
- Pengemudi tidak sadar keluar dari jalur kendaraan.
- Tiba-tiba merasa bingung atau kesulitan fokus.
- Terkejut atau terbangun akibat sentakan kepala atau tubuh.
- Tips Menghindari Kecelakaan Akibat Microsleep
Baca Juga: 4 Daftar Program Mudik Gratis 2025 dari Pemerintah, Catat Tanggalnya
Cara Hindari Kecelakaan Akibat Microsleep
1. Pastikan Kondisi Tubuh dalam Keadaan Fit
Pastikan Anda cukup tidur sebelum mengemudi, setidaknya 7 hingga 10 jam dalam sehari.
2. Hindari Konsumsi Alkohol atau Obat yang Mengantuk
Hindari mengonsumsi alkohol atau obat-obatan yang dapat membuat Anda mengantuk, karena ini dapat meningkatkan risiko microsleep.
3. Ajak Teman untuk Berkendara Jarak Jauh
Jika memungkinkan, ajak teman untuk menemani perjalanan jauh. Kehadiran teman bisa membantu menjaga konsentrasi dan mencegah rasa mengantuk.
4. Beristirahat Jika Merasa Mengantuk
Jika Anda merasa mengantuk saat berkendara, segera berhenti di area peristirahatan dan tidurlah selama 20 hingga 30 menit untuk mengembalikan kesegaran tubuh.
Itulah bahaya microsleep saat mudik Lebaran yang perlu diketahui, agar terhindar dari potensi kecelakaan.
dr. Zulfitri juga mengingatkan, jika Anda sering mengalami microsleep, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Perekaman otak melalui elektroenfalografi (EEG) dan polisomnografi dapat dilakukan untuk menilai kondisi gangguan tidur yang mungkin terjadi.