Perawat memeriksa seorang pasien yang terpapar penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di RSUD Tamansari, Jakarta, Jumat, 7 Maret 2025. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

JAKARTA RAYA

Puncak Kasus DBD Diprediksi Terjadi di Akhir Maret, Masyarakat Diminta Waspada

Sabtu 08 Mar 2025, 12:17 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Siklus Demam Berdarah Dengue (DBD) diprediksi akan meningkat dalam beberapa minggu ke depan, terutama di daerah yang terdampak banjir. Diperkirakan puncak kasus DBD akan terjadi di akhir Maret atau awal April 2025.

"Potensinya dalam 1-2 minggu ke depan mulai terjadi lonjakan kasus juga cukup tinggi, walaupun belum dalam puncaknya. Puncaknya biasanya di akhir Maret misalnya atau awal April," ujar Ahli epidemiologi dan pakar kesehatan global, Dicky Budiman saat dihubungi, Jumat, 7 Maret 2025.

Menurut Dicky, genangan air dan banjir dapat meningkatkan populasi nyamuk aedes aegypti, pembawa virus DBD.

Perburukan kasus biasanya terkait dengan sanitasi lingkungan yang berpotensi jadi tempat perkembangbiakan nyamuk. Oleh karena itu, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan melakukan langkah-langkah pencegahan. 

Baca Juga: Polisi Tangkap Tiga Tersangka Perampok WNA Asing di Tanjung Priok, Satu Orang DPO

"Seperti menguras dan membersihkan atau menguras tempat penampungan air. Apalagi kalau misalnya di tengah situasi seperti pengungsian dan juga di daerah-daerah banjir seperti ini," kata Dicky.

Selain itu, lanjut Dicky, vaksinasi DBD juga dapat digalakan di daerah-daerah yang memang endemik nyamuk, seperti wilayah yang ada genangan air atau pasca banjir.

Kemudian ia juga mengimbau kepada pemerintah daerah, khususnya Dinas Kesehatan dan Puskesmas, diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan langkah-langkah pencegahan DBD saat banjir. 

"Mengingatkan tentang pentingnya 3M, Mengubur, Menguras dan Mengubur, selain tadi vaksinasi. Ini penting, apalagi bagi yang memiliki kelompok rentan, yaitu anak-anak lansia, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah," ucap dia.

Baca Juga: Hadapi Potensi Cuaca Ekstrem 11 Maret, Pemprov Jakarta Kembali Lakukan OMC

Tidak kalah pentingnya, kata Dicky, masyarakat juga perlu diberikan literasi tentang risiko DBD dan cara mendeteksi keberadaan jentik nyamuk. Fogging juga dapat dilakukan di beberapa wilayah yang terkena banjir untuk mencegah konsentrasi nyamuk. 

"Tapi ini bukan solusi yang menetap, karena masih perlu memastikan bahwa tidak ada breeding site atau tempat perkembangan nyamuk," katanya.

Tags:
puncak kasus DBDDBDDemam Berdarah Denguenyamuk aedes aegypti

Ali Mansur

Reporter

Firman Wijaksana

Editor