Bantuan PKH yang didistribusikan melalui 38 provinsi, 514 kabupaten/kota, 6.877 kecamatan, dan 57.435 desa, serta BPNT yang mencakup 38 provinsi, 514 kabupaten/kota, 6.894 kecamatan, dan 56.638 desa, menjadi bukti komitmen pemerintah dalam memastikan bantuan tepat sasaran dan tepat waktu.
Setelah penyaluran gelombang pertama yang hampir rampung, pemerintah segera melanjutkan dengan pencairan bantuan gelombang kedua.
Proses pencairan ini dijadwalkan akan dimulai pada pekan depan dan berlangsung hingga menjelang hari raya Idul Fitri.
Pencairan gelombang kedua tidak dapat disamakan dengan tahap kedua secara keseluruhan, melainkan merupakan penyaluran bantuan kepada KPM yang baru tervalidasi dan belum menerima bantuan pada gelombang pertama.
Data terbaru dari aplikasi verifikasi dan standing instruction bank menunjukkan bahwa mekanisme transfer ke rekening penerima telah dipastikan.
Pencairan bantuan subsidi saldo dana bansos PKH dan BPNT pada gelombang kedua dilakukan dengan menggunakan kartu KKS serta melalui kerja sama dengan bank-bank seperti BRI, BNI, Mandiri, dan BSI.
Setiap KPM wajib melalui proses verifikasi rekening, sehingga bantuan hanya akan diterima oleh keluarga yang memenuhi kriteria.
Pemerintah juga menegaskan bahwa bagi KPM yang terindikasi memiliki penghasilan di atas UMR/UMP, penggunaan daya listrik melebihi batas tertentu, atau memiliki aset berlebih, pencairan bantuan dapat terhambat sebagai upaya untuk menjaga sasaran bantuan.
Daftar Bansos Cair 2025 Selain PKH dan BPNT
Tak hanya bansos PKH dan BPNT, beberapa program bantuan sosial lain turut dioptimalkan penyalurannya, antara lain Program Indonesia Pintar (PIP) yang mendukung jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA, serta Bantuan Langsung Tunai (BLT) dana desa.
Selain itu, Presiden Prabowo Subianto juga telah mengumumkan paket stimulus ekonomi khusus untuk bulan Ramadan dan lebaran 2025.
Paket stimulus ini mencakup berbagai insentif seperti diskon harga tiket pesawat, potongan tarif tol, diskon belanja, program pariwisata mudik lebaran, serta stabilitas harga pangan.
Diharapkan, stimulus ini tidak hanya mendorong konsumsi masyarakat selama libur, tetapi juga menopang pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama 2025.