POSKOTA.CO.ID - Salah kegiatan ibadah yang identik dengan bulan suci Ramadhan adalah I'tikaf.
Namun tak sedikit orang yang belum mengetahui waktu yang paling baik atau disarankan pada bulan Ramadhan.
Pada dasarnya, i'tikaf bisa dilakukan kapan saja selama bulan Ramadhan.
Namun, waktu yang paling utama dan lebih dianjurkan untuk melaksanakan i'tikaf adalah pada 10 hari terakhir Ramadhan.
Hal ini dikarenakan pada sepuluh hari terakhir inilah terdapat malam yang sangat istimewa, yaitu Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Baca Juga: 5 Trik Jitu Cegah Sariawan saat Puasa Ramadhan, Salah Satunya Hindari Stres
Waktu I'tikaf Terbaik di Bulan Ramadhan
Malam Lailatul Qadar
Allah SWT berfirman dalam Al Quran:
"Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al Quran) pada malam yang diberkahi, dan sesungguhnya Kami memperingatkan (di dalamnya). Pada malam itu, menjelma segala urusan yang penuh hikmah." (QS. Ad-Dukhan: 3)
Malam Lailatul Qadar adalah malam yang penuh dengan keberkahan, pengampunan dosa, serta penerimaan doa dari Allah SWT.
Para ulama sepakat bahwa malam ini terjadi pada salah satu dari malam-malam ganjil di sepuluh malam terakhir Ramadhan, sehingga sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk meningkatkan ibadah, termasuk i'tikaf, pada waktu tersebut.
Keutamaan I'tikaf di Bulan Ramadhan
1. Mendekatkan Diri kepada Allah SWT
I'tikaf memberikan kesempatan bagi seorang Muslim untuk menghindari segala gangguan duniawi dan lebih fokus beribadah, memperbanyak dzikir, shalat, dan membaca Al Quran.
Ini adalah momen untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan penuh ketenangan.
Baca Juga: Tips Menjaga Kesehatan dan Stamina saat Puasa di Musim Pancaroba
2. Pahala Berlipat Ganda
I'tikaf yang dilakukan pada bulan Ramadhan memiliki pahala yang lebih besar dibandingkan dengan i'tikaf di luar Ramadhan, karena Ramadhan sendiri adalah bulan yang penuh dengan keberkahan dan ampunan.
Mencari Lailatul Qadar
Seperti yang disebutkan sebelumnya, i'tikaf pada sepuluh hari terakhir Ramadhan memberi kesempatan untuk mendapatkan Lailatul Qadar.
Hadis Nabi Muhammad SAW menyebutkan bahwa siapa yang beribadah di malam Lailatul Qadar dengan penuh iman dan berharap pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.
Manfaat I'tikaf di Bulan Ramadhan
1. Memperbaiki Kualitas Ibadah
I'tikaf membuat seseorang fokus pada ibadah tanpa gangguan dari dunia luar. Ini adalah kesempatan untuk memperbaiki kualitas ibadah, seperti shalat, dzikir, doa, dan membaca Al Quran.
2. Meningkatkan Ketakwaan
Dengan berdiam diri di masjid dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk beribadah, seseorang dapat meningkatkan ketakwaan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT.
3. Mendapatkan Keberkahan
Waktu yang dihabiskan untuk beribadah dalam keadaan ikhlas dan penuh konsentrasi membawa keberkahan yang besar. I'tikaf memberi waktu untuk merenung, berdoa, dan memperbaiki diri.
4. Mendapatkan Pengampunan Dosa
Baca Juga: Takjil Sehat untuk Buka Puasa Selama Ramadhan Menurut Saran Dokter, Apa Saja? Inilah Kriterianya
I'tikaf menjadi salah satu jalan untuk mendapatkan pengampunan dosa, terutama jika dilaksanakan dengan niat yang tulus dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW.
Allah SWT berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 187:
"Dan janganlah kamu mencampuri mereka (istri-istrimu) itu, sedang kamu beri'tikaf di dalam masjid." (QS. Al-Baqarah: 187)
Ayat ini menunjukkan bahwa i'tikaf adalah amalan yang diperbolehkan dan diatur dalam Islam.
Dalam ayat ini juga disebutkan bahwa seseorang yang beri'tikaf harus berdiam di masjid, menjauhkan diri dari segala bentuk aktivitas duniawi, dan lebih fokus pada ibadah.
Dari Aisyah RA, beliau menceritakan:
"Rasulullah SAW biasa beri'tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan sampai beliau wafat, kemudian para istri beliau melakukan i'tikaf setelah beliau wafat." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa i'tikaf pada sepuluh hari terakhir Ramadhan adalah amalan yang sangat dianjurkan, bahkan Nabi SAW sendiri melakukannya.
Para ulama sepakat bahwa i'tikaf merupakan ibadah yang sangat dianjurkan, terutama pada bulan Ramadhan.
Menurut Imam An-Nawawi, i'tikaf adalah sunnah mu'akkadah (sunnah yang sangat ditekankan) bagi siapa saja yang mampu untuk melaksanakannya, terutama di bulan Ramadhan.
Imam Al-Qurtubi juga menjelaskan bahwa i'tikaf di bulan Ramadhan memiliki keutamaan yang lebih besar dibandingkan dengan di luar Ramadhan.
I'tikaf di bulan ini mendekatkan seorang Muslim pada keberkahan yang lebih besar, terutama pada sepuluh malam terakhir.
Itulah waktu yang disarankan untuk melakukan I'tikaf di bulan suci Ramadhan.