POSKOTA.CO.ID - Ibadah puasa ramadhan dipercaya dapat meningkatkan kesehatan tubuh.
Hal ini sudah dijelaskan oleh para ahli melalui penelitian ilmiah yang telah dimuat dalam jurnal ilmiah.
Namun, tak sedikit orang yang bertanya-tanya, apakah puasa Ramadhan juga berpengaruh terhadap peningkatan imunitas tubuh?
Beberpaa dokter pun telah menjelaskan secara ilmiah manfaat puasa Ramadhan seperti berikut ini.
1. Fisiologi Puasa dan Imunitas Tubuh
Pada dasarnya, sistem kekebalan tubuh atau imunitas merupakan pertahanan alami tubuh terhadap infeksi, penyakit, dan benda asing berbahaya lainnya.
Baca Juga: Jadwal Libur Anak Sekolah Awal Puasa Ramadhan 2025, Simak Informasi Selengkapnya
Sistem imun ini melibatkan berbagai sel dan organ tubuh seperti sel darah putih, limpa, dan kelenjar getah bening yang bekerja sama untuk mengenali dan menghancurkan patogen.
Puasa, yang melibatkan pengurangan asupan kalori, memberikan tubuh kesempatan untuk memperbaiki dan memperbaharui mekanisme tubuh, termasuk sistem imun.
Secara fisiologis, ketika seseorang berpuasa, tubuh akan mengalami beberapa perubahan yang bisa mempengaruhi imunitas, antara lain:
Penurunan Inflamasi
Puasa telah terbukti dapat menurunkan tingkat peradangan (inflamasi) dalam tubuh.
Inflamasi kronis dapat melemahkan sistem imun, sehingga mengurangi kemampuan tubuh dalam melawan penyakit.
Baca Juga: Berikut Pola Makan Ibu Hamil Saat Berpuasa
Autofagi
Puasa juga merangsang proses autofagi, di mana tubuh membersihkan sel-sel yang rusak atau tidak berfungsi dengan baik.
Proses ini dapat membantu dalam pembaruan sel-sel imun, sehingga meningkatkan kualitas sistem kekebalan tubuh.
Peningkatan Produksi Sel Imun
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat merangsang produksi sel-sel imun baru, seperti limfosit dan sel darah putih, yang berperan penting dalam melawan infeksi.
2. Penjelasan Medis oleh Dokter
Menurut Dr. Irfan H. Siahaan, seorang dokter spesialis gizi klinik, "Puasa memiliki efek yang kompleks terhadap tubuh.
Selama puasa, tubuh beradaptasi dengan mengurangi penggunaan energi dari makanan dan mulai menggunakan cadangan lemak untuk menghasilkan energi.
Baca Juga: Lakukan 7 Persiapan Ramadan Ini Agar Bulan Puasa Semakin Berkah
Selain itu, tubuh juga mengurangi proses inflamasi yang dapat menekan sistem imun."
Puasa, lanjut Dr. Irfan, memberi waktu bagi tubuh untuk melakukan detoksifikasi alami.
Dengan mengurangi jumlah makanan yang dikonsumsi, organ-organ seperti hati dan ginjal memiliki waktu untuk memproses limbah dan racun dalam tubuh, yang bisa membantu meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Namun, Dr. Irfan juga menegaskan bahwa puasa harus dilakukan dengan cara yang benar.
Jika puasa dilakukan secara berlebihan atau tanpa perhatian yang cukup terhadap asupan nutrisi, hal ini malah bisa berdampak negatif pada kesehatan tubuh dan sistem imun.
3. Penelitian Ilmiah
Ada beberapa penelitian ilmiah yang menunjukkan bahwa puasa dapat mempengaruhi sistem imun secara positif:
Penelitian oleh Longo dan Colleagues (2014)
Dalam penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Cell Stem Cell, para ilmuwan menunjukkan bahwa puasa yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu dapat merangsang regenerasi sel darah putih dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh.
Penelitian ini mengungkapkan bahwa setelah beberapa hari berpuasa, tubuh dapat mengurangi jumlah sel darah putih yang lama dan menghasilkan sel darah putih yang baru dan lebih efektif dalam melawan patogen.
Studi oleh Fontana dan Colleagues (2016)
Dalam penelitian yang diterbitkan dalam JAMA Internal Medicine, diketahui bahwa puasa intermiten atau puasa dalam bentuk siklik dapat membantu mengurangi faktor risiko peradangan dan meningkatkan aktivitas sel imun.
Mereka menemukan bahwa puasa dapat menurunkan kadar molekul pro-inflamasi dalam tubuh yang berhubungan dengan penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung.
Penelitian tentang Puasa Ramadhan oleh Mohammad Ali (2020)
Sebuah penelitian yang dilakukan pada umat Muslim yang menjalani puasa Ramadhan menemukan bahwa puasa dapat meningkatkan beberapa indikator sistem kekebalan tubuh, seperti kadar sel T dan sel B, yang berperan dalam melawan infeksi.
Penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun ada perubahan dalam pola makan dan asupan kalori, sistem imun tetap dapat berfungsi dengan baik selama bulan Ramadhan.
4. Puasa dan Kesehatan Imun di Masa Pandemi
Di tengah pandemi Covid-19, banyak orang mencari cara untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh mereka, dan beberapa di antaranya bertanya-tanya apakah puasa dapat berperan dalam meningkatkan imunitas terhadap virus.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa puasa dapat menurunkan tingkat inflamasi dan membantu regenerasi sel imun, yang bisa sangat bermanfaat bagi tubuh dalam melawan infeksi virus.
Namun, penting untuk dicatat bahwa meskipun puasa dapat membantu meningkatkan imunitas secara umum, itu bukanlah pengganti dari langkah-langkah pencegahan lainnya, seperti vaksinasi, pola makan sehat, dan kebersihan diri.
Itulah kaitannya puasa Ramadhan dengan imunitas tubuh menurut ahli.